Bahaya dan 13 Fakta Bunga Edelweis Dibalik Keindahannya

- 10 Oktober 2020, 16:20 WIB
Bunga Edelweis
Bunga Edelweis /Istimewa

Baca Juga: Industri Bioskop yang Dilanda Covid-19, Seakan Bangkit dengan Hadirnya Festival Film London

Berikut telah dirangkum mantrasukabumi.com rangkum dari berbagai sumber, 12 fakta bunga edelweis yang wajib diketahui sebelum melihatnya secara langsung di gunung.

1. Ditemukan pertama kali oleh naturalis Jerman
Edelweis pertama kali ditemukan oleh naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada 1819.
Bunga ini ditemukan pertama kali di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.

2. Disebut bunga abadi.
Bunga edelweis disebut-sebut sebagai bunga abadi, karena bunga ini bisa tumbuh selama 10 tahun.
Hal ini karena edelweis memiliki hormon yang bisa mencegah kerontokan kelopak bunga.

3. Tumbuh di beberapa gunung di Indonesia
Bunga edelweis tumbuh di tanah dengan ketinggian lebih dari 2.000 mdpl.
Tak heran jika bunga berkelopak putih ini banyak ditemukan di sejumlah gunung di Indonesia.
Di antaranya Gunung Merbabu, Pangrango, Lawu, Semeru, Rinjani, dan sebagainya.
Hamparan tanaman edelweis di Lembah Mandalawangi Gunung Pangrango, Jawa Barat, Minggu 6 Desember 2015.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Berita Tentang Omnibus Law yang Beredar adalah Bohong

4. Mekar saat akhir musim hujan
Bunga edelweis biasanya mekar pada periode April hingga Agustus setiap tahunnya.
Terutama saat-saat di mana musim hujan telah berakhir.

5. Tinggi bisa mencapai 8 meter
Umumnya bunga edelweis memiliki batang setinggi 1 meter.
Namun pada keadaan tertentu tumbuhan ini bisa mencapai tinggi 8 meter.

6. Mampu bertahan di tanah tandus
Meskipun hidup di pegunungan, namun edelweis mampu bertahan dalam keadaan tanah yang tandus.

Karena edelweis mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah