Inilah Keutamaan Berdzikir, Selami Samudra Kalbu agar Hati Lembut dan Hidup Tenang

23 Februari 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi berdzikir. /Jcomp/freepik/

MANTRA SUKABUMI - Berdzikir adalah sarana yang bisa mendekatkan hamba dengan Tuhannya. Dengan berdzikir tidak hanya sekedar bernilai ibadah, juga ada orientasi untuk mendapatkan ketenangan batin.

Dengan berdzikir, hati yang keras akan menjadi lembut karena diarahkan pada penyelaman samudera kalbu hingga titik ketenangan.

Demikian disampaikan Ustadz Dr. Arrazy Hasyim, yang akrab dipanggil dengan nama Buya Razy dalam salah kajian ilmiahnya, sebagaimana mantrasukabumi.com lihat di akun YouTube at-Tirfasy Chanel, 23 Februar 2021.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Prabowo Subianto: Mereka Mau Habisi Reputasi Saya Supaya Saya Tak Bisa Apa-apa

Buya Razy menguraikan akan pentingnya dzikrullah seorang hamba untuk menyelam ke dalam samudera qalbu agar hidup bisa tenang, dengan pilihan-pilihannya, tenang dalam hal apa saja.

Ketenangan itu bisa diraih dengan dzikir “Laa Ilaha Illallah” Nabi Saw mengatakan “Afdholudz-dzikri Laa Ilaha Ilallah” artinya dzikir yang paling utama adalah “Laa Ilaha Illallah” kalau dimaknai lebih dalam dzikri itu adalah karunia yang paling lezat, bukan yang paling nikmat, inilah makna dari menyelam ke dalam samudera qalbu, “tutur Buya Razy”.

Salah satu makna “Laa Ilaha Illallah” adalah tempat hati bergantung, tempat hati berkiblat, tempat hati condong. Artinya tiada lagi semua yang aku inginkan, yang aku cintai, kecuali Allah.

inilah yang disebut oleh Imam Ibnu Athaillah dengan kemerdekaan seorang hamba “Hurriyatul Abdi” baru hamba tersebut disebut Abdullah, inilah samudera qolbu yang dimaksud, “tutur Buya Razy”

Maka orang yang menyebut “Laa Ilaha Illallah” ia menyatakan tidak ada lagi tempat kami bergantung, tidak ada lagi tempat kami memuja, tidak ada lagi tempat kami menyembah, kecuali Allah, di saat itulah seorang hamba menjadi merdeka.

Baca Juga: Gerak Cepat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Keluarkan Surat Edaran Mengenai Langkah Penanganan Kasus UU ITE

Baca Juga: Rahasia Surat At-Taubah Tanpa Basmalah, ini Alasannya

Oleh karena itu seorang mukmin jiwanya harus merdeka, tidak ada lagi rasa takut kecuali hanya kepada Allah, artinya ia sudah menyelam kedasar qolbu, “tutur Buya Razy”.

Buya Razy menyampaikan “Laa Ilaha Ilallah” itu terdiri dari dua makna yaitu “Nafi dan Istbat” peniadaan dari bentuk apapun yang ada di dalam pikiran maupun hati, baru di tetapkan hanya Allah Swt.

Seorang shabat Nabi Saw bertanya: bagaimana cara kami memperbaharui iman kami yang usang wahai Rasulullah? Jawab Nabi banyak-banyaklah membaca “Laa Ilaha Illallah”. Orang yang membaca “Laa Ilaha Illallah” dipastikan mereka adalah orang paling bahagia.

Baca Juga: Inilah Tasbih Malaikat, Lebih Ringan, Mudah Diucapkan dan Berat Timbangan Pahalanya

Banyak orang bertanya ustadz saya sudah dzikir “Laa Ilaha Illallah” kenapa saya tidak merasakan-nya? Jawaban-nya mungkin dosisnya kurang, atau kelebihan, karena dzikir itu “Syifa” obat, Allah menyebut alquran sebagai dzikir, yang dimaksud inti dari alquran itu zikir kepada Allah,“ tutur Buya Razy”.***

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler