Anjuran Mencari Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

22 Maret 2021, 13:17 WIB
Jatuh Pada Sepuluh Hari Terakhir di Bulan Ramadhan, Ini Tanda- Tanda dan Amalan Menyambut Malam Lailatul Qadar /

MANTRA SUKABUMI - Mencari Lailatul Qadar bukanlah perkara yang mudah, kita harus mengenal tanda-tanda yang jelas kapan Lailatul Qadar itu ada.

Rasulullah SAW di dalam Sunnah-Nya menerangkan tanda-tanda Lailatul Qadar pada malam bulan Ramadhan, seperti dalam riwayat yang akan diurai selanjutnya.

Rasulullah SAW menganjurkan umat-Nya untuk mencari Lailatul Qadar, dimana biasanya beliau memperbanyak i'tikaf pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Ditampar Tim Indonesia Pakai Hasil Tes Swab Negatif, Akun BWF Jadi Bulan-bulanan Netizen

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, mengenai anjuran mencari Lailatul Qadar, berikut ini adalah rangkuman keterangannya.

Secara spesifik, Lailatul Qadar ada pada sepuluh malam terakhir atau tujuh malam terakhir. Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ

Artinya, “Maka, barangsiapa yang ingin mendapatkan Lailatul Qadar, maka carilah pada sepuluh malam terakhir.” (HR. Bukhari No. 1105)

Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

أَنَّ رِجَالًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ

Artinya, “Sesungguhnya seorang lelaki dari sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat Lailatul Qadar pada mimpinya pada tujuh hari terakhir.

Maka bersabda Rasulullah SAW: “Saya melihat mimpi kalian telah bertepatan pada tujuh malam terakhir, maka barangsiapa yang ingin mendapatkan Lailatul Qadar, maka carilah pada tujuh malam terakhir".

(HR. Bukhari No. 1911, 6590, Muslim No.1165 Ibnu Hibban No. 3675, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 8327, Ibnu Khuzaimah No. 2182, Malik dalam Al Muwaththa’ No. 697)

Baca Juga: Usai Tim Indonesia Didepak dari All England, Langkah Berani Jokowi Bikin Bangga Indonesia

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto: Saya Dipanggil Gus Dur Ketemu di Istana Raja Yordan

Telah berkata Imam Ibnu Khuzaimah:

قال أبو بكر هذا الخبر يحتمل معنيين أحدهما في السبع الأواخر فمن كان أن يكون صلى الله عليه وسلم لما علم تواطأ رؤيا الصحابة أنها في السبع الأخير في تلك السنة أمرهم تلك السنة بتحريها في السبع الأواخر والمعنى الثاني أن يكون النبي صلى الله عليه وسلم إنما أمرهم بتحريها وطلبها في السبع الأواخر إذا ضعفوا وعجزوا عن طلبها في العشر كله

Artinya, Berkata Abu Bakar, kabar ini memiliki dua makna. Pertama, pada malam ke tujuh terakhir, karena Nabi SAW tatkala mengetahui adaya kesesuaian dengan mimpi sahabat bahwa Lailatul Qadr terjadi pada tujuh malam terakhir pada tahun itu, maka beliau memerintahkan mereka pada tahun itu untuk mencarinya pada tujuh malam terakhir.

Kedua, perintah Nabi SAW kepada para sahabat untuk mencari pada tujuh malam terakhir dikaitkan jika mereka lemah dan tidak kuat mencarinya pada sepuluh hari semuanya. (Shahih Ibnu Khuzaimah No. 2182)

Ada dua pelajaran dari dua hadits yang mulia ini. Pertama, Rasulullah SAW sendiri tidak tahu persis kapan datangnya Lailatu Qadar. Kedua, datangnya Lailatul Qadar adalah pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir.

Baca Juga: Inilah Penyebab Impoten, Cegah dan Obati dengan Resep Tradisional ini

 

Doa ketika Lailatul Qadar

Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus untuk kita baca ketika Lailatul Qadar.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya, Dari ‘Aisyah dia berkata “Aku berkata: Wahai Rasulullah SAW, apa pendapatmu jika aku mengetahui bahwa pada suatu malam adalah Lailatul Qadar, apa yang aku ucapkan?”

Beliau menjawab: “Ucapkanlah, ‘Allahumma innaka ‘afuwwun karim tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni.”

(HR. At Tirmidzi No. 3513, At Tirmidzi berkata: hasan shahih. Ibnu Majah No. 3850. Syaikh Al Albani menshahihkannya. Lihat As Silsilah Ash Shahihah No. 3337, Shahihul Jami’ No. 4423, dan lainnya).***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler