Kenapa Ketika Berdoa Tangan Menadah ke Atas, Begini Penjelasan Gus Baha

29 September 2021, 07:12 WIB
KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha kenapa ketika berdoa tangan menadah ke atas? /Tangkapan Layar/ Instagram/ @kajian.gusbaha

MANTRA SUKABUMI - Berdoa merupakan salah satu ibadah yang diperintahkan Allah SWT kepada para hambanya.

Diantara adab berdoa adalah menadahkan tangan ke atas hingga sampai batas pundak. Kenapa menadahkan tangan ke atas?

Dalam kajian kitab bersama santrinya, Gus Baha pernah menjelaskan alasan kenapa ketika berdoa tangan kita menadah ke atas.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs. Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Gus Baha katakan, tangan menadah ke atas saat berdoa adalah bukti penghormatan kita kepada Allah. Dan juga sebagai tanda akan kedudukan Allah yang luhur.

"Bukti kamu menghormati Allah itu ketika berdoa menadahkan tangan", ucapnya sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari unggahan video di kanal YouTube Mubarok Husein, 29 September 2021

"Untuk membuktikan bahwa Allah berada pada kedudukan yang luhur", tambahnya.

Gus Baha juga katakan, kita bersujud kepada Allah bukan berarti Allah ada di bawah. Namun itu sebagai tanda ketundukan kita kepadanya.

"Apakah Allah ada di bawah, kok disujudi? Tidak begitu. Bukti kita tunduk kepada Allah dengan bersujud", ucapnya.

Pada kesempatan lain Gus Baha juga pernah menyampaikan bahwa sujud adalah ibadah yang paling dikenang dimasa hidup.

"Dan yang paling kita kenang saat mati adalah di masa hidup pernah melakukan sujud", ucap Gus Baha

"Hal ini karena sujud merupakan identitas kita", tambahnya.

Gus Baha juga katakan bahwa kelak di padang mahsyar malaikat akan menyeleksi orang-orang yang ada tanda sujud di jidatnya.

"Selain itu, kelak di Padang Mahsyar (tempat berkumpul di akhirat, Para malaikat akan menyeleksi manusia apakah ada tanda sujudnya atau tidak", katanya.

"Maksud tanda (bekas) sujud bukan jidat yang hitam, melainkan cahayanya (Nur)",

"Tidak ada ulama yang berpendapat bahwa tanda sujud itu jidat yang hitam atau tidak hitam",

Semua ulama berpendapat, bahwa ayat سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ (di wajah mereka ada tanda sujud) itu sama seperti ayat:

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَىٰ نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ

“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka…” (QS. Al-Hadid: 12)

Baca Juga: Gus Baha: Apa Kalau Kamu Tak Saya Kasih Uang 1jt Terus Mau Bilang Satu Tambah Satu Sebelas, Enggak kan?

"Makanya, ketika identifikasi di akhirat siapa yang benar dan siapa salah, ukuran bagi Allah itu berdasarkan ayat:

سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ

“…di wajah mereka ada tanda sujud…” (QS. Al-Fath: 29)

يُعْرَفُ ٱلْمُجْرِمُونَ بِسِيمَٰهُمْ فَيُؤْخَذُ بِٱلنَّوَٰصِى وَٱلْأَقْدَامِ

“Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.” (QS. Ar-Rahman: 41)

"Jadi orang-orang pendosa itu dilihat saja oleh malaikat bagian identifikasi. Jika jidatnya tidak ada cahaya, maka ditempatkan di gerbong kiri",

"Dengan status sujud yang seperti itu dan fungsinya seperti itu, kenapa ketika kamu sujud kok terburu-buru bangun? Kan nanti yang menyelamatkan kamu dan identitas kamu itu sujud",

"Makanya, kalau saya sujud itu senang sekali, karena benar-benar saya nikmati. Meski saya jarang shalat sunnah, tetapi sujud saya itu kualitas A, karena benar-benar saya nikmati".***

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler