Amalan dan Doa yang Sering Dibaca Gus Baha Setelah Selesai Ngaji Bersama Santri

7 Oktober 2021, 12:20 WIB
Amalan dan Doa yang Sering Dibaca Gus Baha Setelah Selesai Ngaji Bersama Santri./ /Foto: Tangkapan Layar Video Instagram @ngajigusbaha/


MANTRA SUKABUMI - Berikut amalan dan doa yang sering dibaca oleh Gus Baha saat setelah mengisi pengajian kitab bersama para santri atau pengajian umum.

Pemilik nama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim itu dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai ilmu.

Hal itu dibuktikan Gus Baha dengan mengajar santri maupun hadir di pengajian umum meski dalam kondisi kurang sehat.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Dilansir mantrasukabumi.com dari iqra.id pada Kamis, 7 Oktober 2021, berikut doa yang yang sering dibaca oleh Gus Baha saat setelah mengisi pengajian kitab bersama para santri atau pengajian umum

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midada kalimatihi.

Artinya: “Maha suci Allah dan aku memuji-Nya sebanyak ciptaan-Nya sejauh ridha-Nya seberat timbangan arsy-Nya dan sebanyak tinta untuk menulis kalimat-Nya.” (HR. Muslim).

Sebagai informasi, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau lebih dikenal sebagai Gus Baha merupakan pria kelahiran Rembang pada 29 September 1970 silam.

Gus Baha dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir Indonesia dengan pengetahuan mendalam tentang Al Quran.

Bahkan salah satu ulama tafsir dan pengarang tafsir Indonesia, Prof Quraish Shihab menyebut Gus Baha sebagai Al Quran berjalan.

Hal itu karena salah satu murid keaayangan KH Maimun Zubair atau Mbah Moen itu memiliki pengetahuan yang mumpuni perihal Al Quran.

Namun ternyata selain dikenal sebagai ulama, Gus Baha juga memiliki beberapa keunikan diantaranya tidak memiliki akun media sosial.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa keunikan yang dimiliki Gus Baha dan belum banyak diketahui masyarakat.

1. Tidak memiliki akun media sosial dan WA

Gus Baha ternyata tidak memiliki akun media sosial seperti Instagram maupun nomor WhatsApp.

Hal tersebut terlihat dari video yang diunggah di channel YouTube Najwa Shihab pada 31 Juli 2020 lalu.

Dalam video yang bertema 'Lebih Dekat dengan Gus Baha' itu, Gus Baha mengatakan dirinya mengaku tidak memiliki nomor WA pribadi dan hanya dibantu oleh sang adik.

"Nggak punya, sampai sekarang saya nggak punya WA, hanya lewat adik itu," kata Gus Baha.

Selain WhatsApp, Gus Baha juga diketahui juga tidak memiliki akun media sosial Instagram.

"Jawabannya kapan-kapan atau memang nggak ingin," jawab Gus Baha.

Baca Juga: Hukum Keris Menurut Gus Baha: Orang Kalau Tidak Bawa ATM dan HP Saja Tidak Nyaman Kok

2. Ketua Lajnah Mushaf di UII

Gus Baha juga merupakan ketua Lajnah Mushaf di Lembaga Tafsir Al Quran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Timnya terdiri dari para Profesor, Doktor dan ahli-ahli Al-Qur’an dari seantero Indonesia seperti Prof. Dr. Quraisy Syihab, Prof. Zaini Dahlan, Prof. Shohib dan para anggota Dewan Tafsir Nasional yang lain.

Ia merupakan satu-satunya ulama yang berlatar belakang pendidikan nonformal dan nongelar di jajaran Dewan Tafsir Nasional.

3. Menolak Gelar Doktor Honoris Causa

Karena keilmuan yang dimilikinya, Gus Baha sempat ditawari gelar Doktor Honoris Causa, hanya saja Gus Baha menolak menerima gelar tersebut.

4. Sering Berkirim Surat dengan Ulama Internasional

Gus Baha merupakan salah satu ulama Indonesia yang sering berkirim surat dengan ulama-ulama internasional.

Hal tersebut sering disampaikan Gus Baha dalam berbagai ceramahnya. Ia mengaku sering berkirim surat dengan ulama berbagai belahan dunia.

Gus Baha mengatakan dirinya berkirim surat membahas berbagai hal, sehingga ia bisa mengetahui karakter dan pemahaman dari para ulama tersebut.

5. Menghabiskan uang untuk membeli kitab

Dalam beberapa kesempatan, Gus Baha juga mengatakan dirinya bisa menghabiskan uang untuk membeli berbagai kitab.

Gus Baha mengaku dirinya memiliki berbagai kitab dalam berbagai versi dan juga jumlah yang cukup banyak.

Ia berseloroh sempat disindir oleh istrinya yang tidak pernah memikirkan kebutuhan demi membeli kitab-kitab dari luar negeri sekalipun.

Gus Baha menegaskan dirinya membeli kitab-kitab tersebut karena kecintaan dirinya terhadap ilmu.***

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler