Ditegur Ulama Mesir Karena Pergi ke Israel, Begini Jawaban Gus Baha: Agar Sulit Direbut Yahudi

11 November 2021, 16:00 WIB
Begini jawaban Gus Baha saat ditegur ulama Mesir karena pergi ke Israel /Instagram.com/@ceramahgusbaha


MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menceritakan dirinya pernah ditegur ulama mesir.

Teguran ulama Mesir tersebut kepada Gus Baha itu lantaran Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu pergi ke Israel.

Menurut Gus Baha, salah satu alasan pergi kesana justru agar bangsa Yahudi ketakutan ketika akan merebut Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Mantra Sukabumi PRMN Buka Lowongan Kerja Content Creator 2021, Kesempatan Emas bagi yang Hobi Menulis

Putra Kyai Nursalim Rembang itu mengatakan awalnya banyak ulama-ulama Mesir yang mengharamkan untuk datang ke Israel, namun akhirnya berubah pikiran.

Gus Baha mengatakan justru dirinya disana bertemu dengan ulama-ulama Mesir yang sempat mengharamkan datang Israel tersebut.

"Saya pernah ditegur saat perjalanan ke Israel ketemu ulama-ulama Mesir. Tapi ulama Mesir yang mengharamkan juga ikut kesana, ketemu dengan saya," ujar Gus Baha.

Gus Baha mengatakan para ulama Mesir yang mengharamkan pergi ke Israel tersebut akhirnya diberitahu oleh imam Masjid Al-Aqsa.

"Saya tanya, Anda kok datang? Dia berasalan dia diberitahu Imam Masjid Al-Aqsa, saya termasuk yang ikut ketemu, saya punya foto banyak dengan imam Masjid Aqsa," sambung Gus Baha.

Ulama ahli tafsir dan quran itu menjelaskan jawaban imam Masjid Al-Aqsa agar tetap aman dan tidak direbut Yahudi.

Gus Baha mengatakan, menurut para Imam Masjid Awsa, salah satu yang membuat Yahudi takut merebut Al-Aqsa adalah dengan banyaknya wisatawan muslim datang kesana.

Baca Juga: Tak Terima dengan Salah Satu Hukum Fikih, Gus Baha: Sampai Akhir Hayat Tak Akan Pernah Setuju

"Masjid Al-Aqsa itu akan selalu memilih umat Islam, selagi banyak pengunjung atau wisatawan muslim datang kesana, maka Yahudi menjadi ketakutan untuk merebut Masjid Aqsa," imbuh Gus Baha.

Hal itu lantaran dengan banyaknya wisatawan yang datang maka akan menjadi sorotan internasional sehingga menyulitkan Yahudi untuk merebut Al- Aqsa.

"Karena disorot internasional. Tapi kalau umat Islam sudah tidak ada yang datang kesana, dianggap yang menguasai adalah Israel, dicaplok sudah tidak ada yang peduli," kata Gus Baha.

Karena itulah lanjut Gus Baha, ulama-ulama Mesir tersebut akhirnya berubah pikiran setelah mendapat penjelasan itu.

"Jadi Aqsa punya eksistensi selagi wisatawan muslim dunia mau datang kesana, sebab itu menjadi milik internasional. Saya disana ketemu orang Belanda, orang Inggris, karena seperti diawasi seluruh dunia," beber Gus Baha.

Namun kata Gus Baha, jika orang hendak pergi kesana, maka mau tidak mau harus menggunakan visa Israel, sebab yang memiliki lisensi resminya hanya Israel.

"Jadi kalau ada Nabi yang datang ke daerah semacam itu, kebetulan datang ke daerah Kristen, itu sebenarnya datang ke Syam, meskipun disana ada namanya Betlehem," kata Gus Baha.

Gus Baha juga mengatakan jika pemerintah Israel sebenarnya ada baiknya, salah satunya makamnya para sahabat menjadi tempat sakral.

Baca Juga: Hukum Kepiting Laut dan Kepiting Sawah Menurut Islam, Halal atau Haram? Gus Baha: Lucu Banyak yang Keliru

"Misalnya ini dharih makam seratus sahabat Rasulullah yang wafat pada saat membebaskan Al-Quds, ini dari pasukan salib," terang Gus Baha.

Menurut salah satu murid kesayangan Mbah Moen itu, kata dharih merupakan bahasa penghormatan di kalangan bangsa Israel.

"Saya pernah sholat di masjid di tengah Israel, dan tertulis nama masjidnya, itu kan sudah diputuskan PBB itu negara milik 3 agama," jelas Gus Baha.***

 

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler