Perlu Diketahui, Asal Mula Telinga Ditindik Ternyata Pada Zaman Nabi Ibrahim

- 24 November 2020, 19:04 WIB
ilustrasi sakit telinga
ilustrasi sakit telinga /Mark Paton/unsplash/Mark Paton

 

MANTRA SUKABUMI – Dulu pada saat zaman Nabi Ibrahim AS, ketika menikahi Siti Hajar, yang menjadi istri kedua Nabi Ibrahim dan Istri kedua Nabi Ibrahim ini yang melahirkan Ismail, menurut seorang   sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Qatadah bin an-Nu'man saat itu Nabi Ibrahim AS sudah berusia 85 tahun.

Dalam sebuah perjalan, Siti Hajar seringkali menentang omongan Siti Sarah, saking jengkelnya Siti Sarah, pada suatu ketika, Siti Sarah mengucapkan sumpah yang berat, yaitu akan memotong daging Siti Hajar.

Hanya saja, pada saat kemarahan Siti Sarah mereda, dia merasa kebingungan akan sumpahnya, Siti Sarah pun menceritakan hal ini kepada sang suami, akhirnya Nabi Ibrahim AS memberinya fatwa, ia berkata, “Lubangilah kedua telinganya (Hajar)."

Baca Juga: Inilah Merchant Terbaru ShopeePay Beri Inspirasi Makan Selama WFH

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Habib Rizieq Diciptakan Jokowi: Setelah Terkenal Bingung Ngatasinya

Dan Perintah itu dilaksanakannya. “dan Inilah asal mula telinga dilubangi atau ditindik untuk memasang sepasang anting-anting,” ujar Kyai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih mashur dikenal dengan sebutan Gus Baha.

Pada hari berikutnya Siti Sarah berkata kepada Nabi Ibrahim, “Aku tidak mau tinggal bersama Hajar dalam satu tempat.”

Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Ibrahim AS untuk tidak meninggalkan Sarah dan memerintahkannya membawa Siti Hajar dan Ismail ke al-Haram (tanah Haram), pada saat itu, Ismail masih menyusu.

Baca Juga: Jangan Lewatkan ILC Malam Ini 24 November 2020, Bisakah Gubernur Dicopot?

Pada saat itu Nabi Ibrahim menaikkan Ismail dan ibunya ke atas unta, Dia membawa wadah air dan kantong yang berisi tepung dan pergi ke Makkah, kemudian Nabi Ibrahim AS kemudian menempatkan mereka berdua ini di Tanah Haram, yang menjadi tempat al-Bait as-Syarif (rumah yang mulia).

Saat itu, tanah Haram berupa bukit merah, serta pada saat itu, Nabi Ibrahim AS mendirikan sebuah sebuah bangunan berupa rumah dari anjang-anjang pohon, dan  Dia meninggalkan mereka berdua dengan wadah air dan kantong yang berisi tepung.

Ketika Nabi Ibrahim akan hendak meninggalkan mereka berdua, Siti Hajar berkata kepadanya, “Engkau mau pergi ke mana?” lalu Nabi Ibrahim menjawab, “Ke daerah Syam.” Hajar berkata, “Mengapa engkau pergi dan meninggalkan kami di tempat yang tidak ada pepohonan, tidak ada air, dan tidak ada orang?” Hajar terus bertanya beberapa kali kepada Ibrahim, tetapi Ibrahim tidak menoleh kepadanya. (QS Ibrahim ayat 37).

Baca Juga: Mengejutkan Mendagri Terbitkan Intruksi Tentang Pencopotan Kepala Daerah yang Langgar Prokes

Akhirnya, Hajar berkata, “Apakah Allah menyuruhmu melakukan ini?” Ibrahim menjawab, “Ya.” Hajar berkata, ”Kalau begitu, silakan pergi. Dia tidak akan menelantarkan kami.”

Dan Nabi Ibrahim pun pergi sambil berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati; ya Tuhan kami yang yang demikian itu agar mereka mendirikan salat.

Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” **

Editor: Robi Maulana

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x