مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Ahmad).
2. Banyak memandang
Mengapa banyak memandang menjadi langkah setan menyesatkan manusia? kita ambil contoh “memandang lawan jenis yang bukan mahrom”.
Jika banyak memandang lawan jenis yang bukan mahrom, ditakutkan akan timbul syahwat, sehingga terjadilah zina mata dan bisa saja zina yang lainnya.
Dalam Alquran Surah An-Nur ayat 30, Allah SWT memerintahkan agar kita menjaga atau menundukan pandangan, hal itu semata-mata agar kita selamat dari godaan setan yang hendak menyesatkan kita.
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُم
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur :30)
3. Banyak bicara