MANTRA SUKABUMI - Kerajaan Arab Saudi dahulu dikenal dengan jazirah arabiyah yang di sabdakan oleh Rasulullah SAW akan kembali hijau, dan mengalirnya sungai-sungai, dan hal tersebut kini nyata adanya.
Dari mulai tahun 2005 hingga kini ternyata Arab Saudi memang sudah menghijau kembali, menurut Syekh Surem dengan adanya tanda ini menunjukkan bahwa akan semakin dekatnya kemunculan Dajjal.
Keadaan tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai. Jauh hari memang sudah di prediksi oleh para ulama, dengan turunnya hujan salju di semenanjung Arab maka potensi tanah subur dan sungai pasti akan nyata.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Rela Lepas Jabatan Letnan, Anak Muda ini Ikut Prabowo Subianto untuk Bangun Partai Gerindra
Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يرويه لناأبو هريرة رضي الله عنه، أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم قال: (لا تقوم الساعة حتى يكثر المال ويفيض، حتى يخرج الرجل بزكاة ماله فلا يجد أحدا يقبلها منه، وحتى تعود أرض العرب مروجا وأنهارا) رواه مسلم
Artinya, “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga harta semakin banyak dan melimpah ruah, sehingga seorang lelaki yang berniat mengeluarkan zakat, ia tidak menjumpai seorangpun yang mau menerima zakatnya, dan sehingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan mengalirnya sungai-sungai.” (HR.Muslim).
Menurut pendapat an-Nawawi rahimahullah dalam menjelaskan hadits ini perlu dipertimbangkan, karena tanah Arab adalah padang pasir yang tidak berair, sedikit tumbuhan, dan kebanyakan airnya berasal dari sumur juga air hujan.
Maka ketika tanah tersebut di tinggalkan, sementara pemiliknya tidak sempat untuk bercocok tanam, maka semua tumbuhannya akan mati dan tidak kembali menjadi hijau dengan rerumputan dan sungai-sungai.
Yang nampak jelas dari hadis tersebut bahwa negeri-negeri Arab akan dilimpahi dengan air yang banyak, sehingga menjadi beberapa sungai, tumbuh di atasnya berbagai macam tumbuhan sehingga menjadi padang rumput, kebun-kebun, dan hutan-hutan.
Bukti yang mendukung pendapat ini adalah munculnya di zaman ini sumber-sumber air bagaikan sungai, dan tumbuh di atasnya berbagai macam tanaman, dan akan terbukti segala hal yang dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu anhu telah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda pada perang Tabuk:
إِنَّكُمْ سَتَأْتُونَ غَدًا إِنْ شَاءَ اللهُ عَيْنَ تَبُوكَ، وَإِنَّكُمْ لَنْ تَأْتُوهَا حَتَّـى يُضْحِيَ النَّهَارُ، فَمَنْ جَاءَهَا مِنْكُمْ، فَلاَ يَمَسَّ مِنْ مَائِهَا شَيْئًا حَتَّـى آتِيَ، فَجِئْنَاهَا وَقَدْ سَبَقَنَا إِلَيْهَا رَجُلاَنِ وَالْعَيْنُ مِثْلُ الشِّرَاكِ تَبِضُّ بِشَيْءٍ مِنْ مَاءٍ، قَالَ: فَسَأَلَهُمَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
هَلْ مَسَسْتُمَا مِنْ مَائِهَا شَيْئًا؟ قَالاَ نَعَمْ، فَسَبَّهُمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَقَالَ لَهُمَا: مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَقُولَ. قَالَ: ثُمَّ غَرَفُوا بِأَيْدِيهِمْ مِنَ الْعَيْنِ قَلِيلاً قَلِيلاً، حَتَّى اجْتَمَعَ فِي شَيْءٍ. قَالَ: وَغَسَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ يَدَيْهِ وَوَجْهَهُ،
ثُمَّ أَعَادَهُ فِيهَا، فَجَرَتِ الْعَيْنُ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍ أَوْ قَالَ: غَزِيرٍ… حَتَّى اسْتَقَى النَّاسُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يُوشِكُ يَا مُعَاذُ إِنْ طَالَتْ بِكَ حَيَاةٌ أَنْ تَرَى مَا هَاهُنَا قَدْ مُل
“Sesungguhnya kalian -insya Allah- akan mendatangi mata air Tabuk esok hari, dan sesungguhnya kalian tidak akan mendatanginya sehingga siang sudah meninggi (waktu dhuha).
Baca Juga: Ternyata Sayyidah Aisyah Lakukan Qadha Puasa Ramadhan di Bulan Sya’ban
Barangsiapa dari kalian mendatangi-nya, maka janganlah ia menyentuh airnya sedikit pun hingga aku tiba.” “Akhirnya kami datang dan ternyata ada dua orang yang telah mendahului kami.
Mata air itu bagaikan tali sandal yang mengucurkan sedikit air.” Mu’adz berkata, “Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada keduanya, ‘Apakah kalian berdua telah menyentuh sedikit dari airnya?’ Keduanya menjawab, ‘Betul.***