Beliau menceritakan perasaannya ketika menjadi istri Rasulullah SAW, berikut ungkapan fakta yang langsung diutarakan oleh beliau.
تَزَوَّجَنِى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِى شَوَّالٍ وَبَنَى بِى فِى شَوَّالٍ فَأَىُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّى
Rasulullah SAW menikahiku di bulan Syawal, dan kumpul bersamaku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih beruntung di dekat beliau melebihi diriku? (HR. Muslim 3548, Tirmidzi 1116 dan yang lainnya).
Baca Juga: Kembali Disalurkan, Pemerintah Buka Bantuan BLT BPUM UMKM 2021, Cek Persyaratannya Disini
Jika ada yang meragukan dengan alasan, sulit untuk memahami hal ini, mungkin gadis belia 6 tahun bisa bahagia dinikahi lelaki yang usianya lebih tua.
Memang kebahagiaan tidak bisa diukur dengan logika. Kaum muslimin melaksanakan berbagai ibadah mereka bahagia, seperti shalat, puasa ramadhan, berdzikir, membaca al-Quran dan seterusnya.
Mereka yang bisa mendalami ibadah-ibadah itu bisa merasakan kebahagiaan dengan ibadah yang mereka kerjakan.
Meskipun bagi sebagian orang, hal itu dianggap sangat merepotkan. Nalar mereka pun sulit untuk memahami kebahagiaan seorang muslim dalam ibadah. ***