Secara khusus, para ilmuwan di Institut Pascasarjana Sains dan Teknologi Okinawa, Jepang meneliti dampaknya terhadap metabolisme. Dengan memahami metabolisme, tim ini berharap menemukan cara memanfaatkan puasa tanpa perlu menguras energi.
Baca Juga: 5 Kondisi Ibu Hamil yang Tidak Boleh Puasa, Disertai Tips Aman Jaga Asupan Nutrisi
Untuk menyelidiki, empat sukarelawan berpuasa selama 58 jam. Menggunkan metabolomik atau pengukuran metabolit, para peneliti menganalisis sample darah lengkap pada interval selama periode puasa.
Para ilmuwan dapat menemukan bukti glukoneogenesis dengan menilai kadar metabolit tertentu dalam darah, termasuk karnitin dan butirat. Setelah berpuasa, kadar metabolit ini telah meningkat dalam darah.
Namun, para ilmuwan juga mengidentifikasi lebih banyak perubahan metabolisme, beberapa hasilnya pun sangat mengejutkan peneliti.
Puasa juga memunculkan senyawa antipenuanaan. Kadar purin dan pirimidin yang lebih tinggi adalah petunjuk bahwa tubuh mungkin meningkatkan kadar antioksidan tertentu.
Baca Juga: 4 Hal Berikut ini Bisa Bikin Kamu Tetap Bugar dan Kuat Selama Selama Jalani Puasa
Baca Juga: Rahasia Besar Allah SWT Dibalik Usia 40 Tahun, Perbanyak Baca ini Jika Ingin Selamat Dunia Akhirat
Peneliti menjelaskan bahwa ini mungkin puasa memperpanjang umur pada tikus. Dalam keempat subjek, para peneliti mengidentifikasi 44 metabolit yang meningkat selama puasa, beberapa di antaranya meningkat 60 kali lipat.