10 Kesalahan Wudhu yang Dapat Batalkan Sholat, Hati-Hati Jangan Sepelekan

- 30 April 2021, 21:19 WIB
10 Kesalahan Wudhu yang Dapat Batalkan Sholat, Hati-Hati Jangan Sepelekan./
10 Kesalahan Wudhu yang Dapat Batalkan Sholat, Hati-Hati Jangan Sepelekan./ //Pixabay/mucahityildiz // /Pixabay/mucahityildiz /

MANTRA SUKABUMI - Wudhu memiliki kedudukan yang penting dalam agama Islam, tidak sahnya wudhu seseorang dapat menyebabkan sholat yang ia kerjakan menjadi tidak sah.

Sedangkan sholat adalah salah satu rukun Islam yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, oleh karena itu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk memperhatikan bagaimana dia berwudhu.

Nabi SAW bersabda: "Tidak diterima sholat yang dilakukan tanpa wudhu dan tidak diterima shodaqoh yang berasal dari harta yang didapat secara tidak halal." (HR. Muslim).

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Fadli Zon Sependapat saat Tito Karnavian Sebut Habib Rizieq Shihab Sangat Toleran

Berikut ini 10 kesalahan yang sering dilakukan oleh kaum muslimin pada tata cara berwudhu, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari kanal Youtube @NS BOR CHANNEL pada Jumat , 30 April 2021.

1. Tidak membaca Bismillah

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak sempurna wudhu' seseorang yang tidak membaca basmallah." (HR. Ahmad).

2. Tidak sempurna membasuh anggota wudhu

Tidak sempurna dalam membasuh anggota wudhu dan mengakibatkan ada sebagian anggota wudhu yang tidak terbasuh oleh air.

Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam kitab Shahihnya, Dari Muhammad bin Ziyad, dia berkata: Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu-saat itu beliau melewati kami, dan orang-orang sedang berwudhu: "Sempurnakanlah wudhu kalian, sesungguhnya (Rasulullah) SAW bersabda: "Celakalah tumit-tumit (yang tidak terbasuh air ketika berwudhu) dari api neraka."

Baca Juga: Megawati Rangkap Jabatan BPIP dan BRIN, Tokoh Papua: Mama itu Ilmuan Nomor Satu di Indonesia

Dan dari Khalid bin Mi'dan dari sebagian istri-istri Rasulullah SAW: "Sesungguhnya Rasulullah SAW melihat seorang laki-laki yang sholat sedangkan di punggung kakinya terdapat bagian mengkilap karena tidak terbasuh oleh air wudhu seukuran uang dirham (uang logam), maka Nabi menyuruhnya untuk mengulang wudhunya." (HR. Imam Ahmad dan Abu Dawud menambahkan: dan ( mengulang) sholat").

3. Membasuh anggota wudhu lebih dari 3X

Ini adalah was-was dari setan, karena Nabi SAW tidak pernah menambah cucian dalam wudhu lebih dari tiga kali sebagaimana yang tsabit dalam Shohih Al-Bukhary bahwa (Nabi -Shallallahu 'alaihi wasallam- berwudhu tiga kali).

Maka yang wajib atas seorang muslim adalah membuang semua was-was dan keragu-raguan (yang muncul) setelah selesainya wudhu dan jangan dia menambah lebih dari tiga kali cucian untuk menolak was-was yang merupakan salah satu dari tipuan setan.

Baca Juga: Sentil Megawati Rangkap Jabatan, Tokoh Papua: Mama Itu Ilmuwan Nomor Satu di Indonesia

4. Boros dalam penggunaan air

Ini adalah terlarang berdasarkan firman Allah SWT: "Dan janganlah kalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan". (QS. Al-An'am: 141 dan Al-A'raf: 31).

Rasulullah pun bersabda tentang hal ini : "Janganlah kalian boros dalam (penggunaan) air", maka beliau (Sa'ad) berkata, "Apakah dalam (masalah) air ada pemborosan?", beliau bersabda, "lya, walaupun kamu berada di sungai yang banyak airnya". (HR Ahmad).

5. Menyebut nama Allah di dalam WC atau masuk ke dalamnya dengan membawa sesuatu yang di dalamnya terdapat dzikir kepada Allah

Ini adalah hal yang makruh maka sepantasnya bagi seorang muslim untuk menjauhinya. Dari Ibnu 'Umar-radhiallahu 'anhuma- beliau berkata:

 

"Ada seorang lelaki yang berlalu sementara Rasulullah SAW sedang kencing. Maka orang itu pun mengucapkan salam tapi Nabi tidak membalas salamnya". (HR Muslim). Hal ini karena menjawab salam adalah termasuk dzikir.

6. Beristinja (mencuci dubur) setelah buang angin (kentut)

Tidak ada istinja ketika buang angin (kentut), istinja hanya pada buang air kecil dan buang air besar maka tidak disyari'atkan bagi orang yang kentut untuk beristinja sebelum berwudhu sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang.

Imam Ahmad rahimahullah berkata : "Tidak terdapat dalam Al-Kitab, tidak pula dalam sunnah Rasul-Nya adanya istinja dalam kentut, yang ada hanyalah wudhu"(Al-Minzhar fi Bayan Al-Akhtha` Asy-Syai'ah karya Asy-Syaikh Saleh bin Abdil Aziz Alu Asy-Syaikh).

7. Tertidur kemudian tidak mengulang wudhu

Sebagian orang tertidur di masjid, kemudian apabila igamat dikumandangkan dibangunkan oleh orang di sebelahnya lalu langsung bangkit sholat tanpa berwudhu lagi.

Baca Juga: Geram dengan Tuduhan Teroris pada Munarman, Fadli Zon: Saya Kenal Baik, Sungguh Mengada-ada dan Kurang Kerjaan

Orang yang seperti ini wajib baginya untuk berwudhu, karena dia lelap dalam tidurnya. Adapun kalau dia sekedar mengantuk dan tidur ringan sehingga masih mengetahui siapa yang ada di sekitarnya, maka tidak wajib baginya untuk berwudhu lagi.

8. Meninggalkan Istinsyaq dan Istintsar

Istinsyaq adalah menghirup air lewat hidung sampai ke pangkal hidung, dan Istintsar adalah mengeluarkannya (air yang dihirup tadi) dari hidung.

Sebagian kaum muslimin ketika bewudhu hanya memasukan jarinya yang basah ke dalam hidung. Dalil tentang Istinsyaq dan istintsar adalah hadits yang terdapat dalam Shahih al-Bukhari:

Dari Humran, (beliau menyifati wudhu Utsman radhiyallahu 'anhu), Kemudian ia memasukkan tangan kanannya di bejana, lalu ia berkumur, menghirup air ke hidung [dan mengeluarkannya).

Baca Juga: Gagal Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB, Moeldoko Malah Sukses Jadi Ketua ini

Dan Nabi SAW bersabda: "Barangsiapa berwudhu, hendaklah ia menghirup air ke hidung (dan mengembuskannya kembali); dan barangsiapa yang melakukan istijmar (bersuci dari buang air besar dengan batu), hendaklah melakukannya dengan ganjil (tidak genap)."

9. Menganggap mengusap leher dianjurkan

Padahal sebenarnya tidak demikian, ia tidak dianjurkan dan tidak termasuk ibadah wudhu.

10. Doa pada saat membasuh anggota wudhu

Imam an-Nawawi berkata, "Doa-doa ini -yakni doa-doa pada saat membasuh anggota wudhu tidak memiliki dasar."

Dalam fatwa Lajnah Daimah dikatakan, "Tidak ada doa dari Nabi saw pada saat membasuh dan mengusap anggota wudhu, dan doa yang disebutkan dalam hal ini adalah bikinan orang tidak berdasar.

Baca Juga: Pemerintah Sebut KKB Papua Teroris, Kontras: akan Tumbuhkan Luka Lebih dalam bagi Rakyat Papua

Yang dikatahui secara syar'i adalah basmalah di awal wudhu, mengucap dua kalimat syahadat di akhir wudhu ditambah dengan: "Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci."

Semoga Allah memperkenankan segala upaya kita dalam menyempurnakan ibadah dan menerima segala amalan yang kita lakukan semata-mata hanya untuk mengharap keridhoanNya. Aamiin ya rabbal 'alamiin.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah