Gus Baha: Temukan Uang di Jalan Tak Diambil itu Wara' yang Merusak Islam?

- 17 Juli 2021, 15:28 WIB
Gus Baha: Temukan Uang di Jalan Tak Diambil Itu Wara' yang Merusak Islam?
Gus Baha: Temukan Uang di Jalan Tak Diambil Itu Wara' yang Merusak Islam? /Tangkap layar dari kanal Youtube Kumparan Dakwah

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha pernah menjelaskan tentang hukum seseorang jika menemukan uang di jalan.

Dalam kajian kitab bersama santri-santrinya, Gus Baha pernah membahas tentang sikap kita yang sering salah saat menemukan uang di jalan.

Menurut Gus Baha, jika seseorang temukan uang di jalan, namun tidak mengambilnya. Itu adalah wara' yang merusak Islam.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Lanjutnya, Gus Baha membeberkan sabda Rasulullah SAW terhadap kesombongan seseorang yang menemukan satu kurma di pasar namun tak mengambilnya.

''Itu wara’i (sifat warak) yang menjadikan bodoh, kata Rasulullah", ucapnya sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari iqra.id pada Sabtu, 17 Juli 2021.

Kemudian Gus Baha mencontohkan isi hadits Rasulullah SAW itu dengan orang yang menemukan uang sebesar 500 rupiah di jalan.

Dengan alasan wara, orang yang menemukan uang tersebut nggan mengambilnya. Padahal jika dilihat nilai uang tersebut sangatlah kecil.

"Itu sifat wara’ yang malah merusak Islam!", sambungnya.

Baca Juga: PPKM Darurat Gus Yaqut Anjurkan Sholat Idul Adha 1442 di Rumah, Begini Jawaban Tegas Gus Baha

Lalau dengan gamblang Gus Baha menjelaskan, bagaimanapun Islam itu mengharamkan tadhyii’ul maal (تضييع المال), menyia-nyiakan harta. Saya ulangi lagi, Islam melarang sesuatu tidak ada gunanya.

Makanya, Nabi pernah menemukan satu kurma jatuh, sabdanya Nabi, “Andaikan saya tidak ragu, yakin itu bukan sedekah pasti saya makan”.

Kemudian semenjak itu, Sayyidina Ali ketika ada kurma jatuh satu, ya dimakan. Katanya, menghilangkan takabur (sombong).

Ketika ada yang tanya “Mitsluka laa ya’kulu haadzaa (مِثْلُكَ لَا يَأْكُلُ هذا)”, semestinya orang selevel Anda tidak makan seperti ini.

إِنَّ مِنَ الْوَرَعِ جَهْلًا

Sebagian sifat warak itu menjadikan bodoh. Karena kalau kamu terlalu wara’ itu terjadi idhaa’atul maal (إضاعة المال), yakni ada harta yang sia-sia.

Baca Juga: Profil Gus Baha, Usia, Pendidikan, Nama Orang Tua, Inilah Biodata Ahli Tafsir Alquran dari Rembang

Makanya ulama mengatakan, luqathah (لقطة) barang temuan itu kalau barangnya ada nilainya. Misalnya menemukan uang 1 juta, lalu (harus) diumumkan.

Tapi, kalau sepele ya dimakan. Nanti kalau ada orangnya komplain ya dikembalikan. Kalau nggak ya nggak.

Tapi, masak ada pisang goreng satu jatuh, terus ada orang yang punya komplain itu kan orang terlalu pelit.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: iqra.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah