Binatang ini penglihatannya begitu lemah sehingga tidak tahu arah dan tujuan. Itulah gambaran keadaan manusia tatkala hari kiamat, tatkala bangkit dari kuburnya. Manusia sangat bingung, berdesak-desakan tanpa tahu arah dan tujuan.
Di ayat lain keadaan manusia di hari kiamat diumpamakan seperti belalang yang beterbangan,
خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ
“Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan.” (QS. Al-Qamar ayat 7)
وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ
“…dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”
Di hari yang dahsyat saat manusia menunggu untuk perhitungan, tatanan alam di sekitar mereka telah berubah,
يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ
“ (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit” (QS. Ibrahim, 14: 48)
Gunung-gunung terlihat bagaikan bulu yang dihamburkan. Di ayat lain digambarkan bahwa gunung-gunung hancur dan dijalankan bagai fatamorgana. Allah Ta’ala berfirman,
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا لَا تَرَىٰ فِيهَا عِوَجًا وَلَا أَمْتًا
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: ‘Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.’” (QS. Thaha, 20: 105 – 107)
وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا
“…dan dijalankanlah gunung-gunung, maka menjadi fatamorganalah ia…” (QS. An-Naba, 78: 20)