Ibaratkan Orang Maksiat dengan Kotoran, ini Pesan dari Gus Baha

- 24 Oktober 2021, 08:55 WIB
Gus Baha Trending Topic di Twitter Setelah Namanya Masuk Dalam Bursa Ketua Umum PBNU
Gus Baha Trending Topic di Twitter Setelah Namanya Masuk Dalam Bursa Ketua Umum PBNU /Sofar Syaoqi H/Instagram/ @kajian.gusbaha

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha atau pemilik nama lengkap KH. Ahmad Bahaudin Nursalim kali ini mengibaratkan orang yang bermaksiat dengan kotoran.

Kotoran tersebut ada yang bisa menjadi pupuk dan bermanfaat. Ketika diserap oleh rumput maka akan subur.

Sementara rumput yang subur tersebut adalah makanan utama sapi. Pada hewan ini juga diproduksilah susu yang segar.

Baca Juga: Cara Berdoa Minta Rezeki yang Benar sesuai Keinginan Allah Kata Gus Baha Jangan Ucapkan Minta Uang itu Salah

Gus Baha menasehatkan agar tidak terburu-buru untuk membenci kotoran atau yang diibaratkan juga untuk ahli masiat.

Ketika Allah SWT membahas rumput atau air, itu Tuhan tidak main-main karena ekosistem kehidupan manusia bergantung pada rumput.

Rumput kemudian dimakan sapi sehat yang memproduksi susu, dari air tersebutlah selanjutnya diyakini membuat orang cerdas.

Banyak orang mengatakan begitu, namun asalnya susu tersebut dari rumput. Sedangkan makanan sapi itu hanya akan subur dengan kotoran kambing yang najis.

Begitulah Allah SWT menciptakan barang yang suci dari kotoran yang najis, sama halnya dengan ahli maksiat yang dianggap kotor.

Orang kotor maksudnya manusia yang berbuat kezaliman, berhati-hatilah dalam mengambil sikap menghadapi ahli maksiat tersebut.

Baca Juga: Batal atau Tidak Menurut Imam Syafi'i ketika Orang Wudhu Lalu Ada yang Menyentuh? Begini Penjelasan Gus Baha

Bisa jadi ahli maksiat tersebut juga merupakan bagian dari siklus yang Allah SWT buat di antara hamba-hambaNya.

“Jadi maksiat itu memang sesuatu yang buruk. Namun sudahlah diam saja!” kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Dakwah Inti pada 8 Oktober 2021.

Sama halnya dengan orang yang cinta dunia juga jelek, misalnya ada yang masih mengojek atau menyopir hingga larut malam demi harta dunia.

Ini tampak sekali sebagai orang yang berlebihan dalam cinta terhadap harta dunia. Walaupun begitu tetap saja ini ada manfaatnya.

Karena ada banyak orang juga berpergian di malam hari, jadi saling membutuhkan terjadi di situ sehingga muncul semacam siklus.

Orang yang berpergian malam-malam tersebut juga tidak bisa disalahkan begitu saja sebagai ahli dunia yang mencintai harta sampai pergi malam-malam.

Baca Juga: Menurut Gus Baha Mencari Istri Dunia Akhirat itu Mudah, Nafsumu yang Ribet: Kudu Cantik, Manis, Bahenol

“Hukumnya kotoran kambing najis, tapi digunakan sebagai pupuk untuk tanaman, tanaman dimakan oleh manusia, suci dan menjadi gizi,” jelas Gus Baha.

Gus Baha selanjutnya kembali membahas persoalan kotoran kambing yang najis dijadikan pupuk untuk tanaman halal.

Pada batas inilah Gus Baha menjelaskan bahwa sebaiknya manusia cukup berdiam dahulu, karena inilah siklus yang diciptakan Allah SWT.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah