Amalan Terbaik dan Mudah Imam Syafi'i, Gus Baha: Saya Sendiri Sering Lakukan dan Jarang Sholat Sunnah

- 3 November 2021, 09:30 WIB
Amalan Terbaik dan Mudah Imam Syafi'i, Gus Baha: Saya Sendiri Sering Lakukan dan Jarang Sholat Sunnah./*
Amalan Terbaik dan Mudah Imam Syafi'i, Gus Baha: Saya Sendiri Sering Lakukan dan Jarang Sholat Sunnah./* /Abdullah Ghatasheh/Pexels/Abdullah Ghatasheh

MANTRA SUKABUMI - Dalam Islam diketahui bahwa amalan yang dibagikan Imam Syafi'i kata Gus Baha sangat banyak sekali.

Akan tetapi, kata Gus Baha ada satu amalan terbaik dan mudah Imam Syafi'i yang sering dirinya lakukan karena pahalanya yang luar biasa.

Bahkan Gus Baha mengaku lebih sering lakukan amalan ini dibanding dengan sholat sunnah, karena sangat mudah dilakukan.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Namun, tahukah Anda mengenai amalan terbaik dan mudah Imam Syafi'i yang sering dilakukan Gus Baha?

Dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah dari dari kanal YouTube Kalam Kajian Islam pada Selasa, 8 Juni 2021.

Gus Baha mengatakan bahwa amalan terbaik dan mudah Imam Syafi'i itu adalah berpikir satu jam pada malam hari.

Sebagaimana hadist yang mengatakan:

تَفَكَّرُوا سَاعَةً أَفْضَلُ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّيْنَ سَنَةً
Artinya:

“Berpikir satu jam itu lebih baik daripada ibadah 60 tahun."

Diceritakan Gus Baha pada suatu ketika, Imam Ahmad dan Imam Syafi’i bertemu, lalu Imam Syafi'i bertanya kepada Imam Ahmad.

“Ya Ahmad, kalau mereka sudah tidak iman, lalu tobatnya bagaimana?” tanya Imam Syafi’i.

“Tobatnya dengan cara shalat yang rajin,” jawab Imam Ahmad.

Kemudian kata Gus Baha Imam Syafi’i tertawa ngakak ketika mendengar jawaban Imam Ahmad tersebut.

“Ya Ahmad, sholatnya orang kafir itu tidak sah!” ungkap Imam Syafi’i kepada Imam Ahmad ketika diceritakan Gus Baha.

Baca Juga: Cara Mudah Hafal Quran, dr Aisyah Dahlan: Kalau Menurut Imam Syafi'i Itu Gampang

Seketika itu, Imam Ahmad bin Hanbal tiba-tiba menangis hingga langsung mengecup lutut Imam Syafi’i.

"Pendapat Imam Ahmad itu naif. Masak menyebut kafir, tapi disuruh shalat. Padahal orang sah shalat kan berarti masih iman," ungkap Gus Baha.

"Mestinya jika Imam Ahmad berpandangan (orang berdosa besar) itu kafir, maka harusnya suruh membaca syahadat, tapi malah menyuruh shalat," tambahnya.

Sejak saat itu, kata Gus Baha Imam Ahmad mengakui Imam Syafi’i dengan sebutan faqihus-sunnah (paham Sunnah Nabi).

Lalu akhirnya Imam Ahmad juga akidahnya menjadi ahlussunnah, bahwa dosa besar tidak menyebabkan kafir.

"Makanya, tidak ada orang cerdas kecuali Imam Syafi’i," tegas Gus Baha.

Sejak kalah debat, kata Gus Baha Imam Ahmad pun sangat menghormati Imam Syafi’i.

Akan tetapi, putri Imam Ahmad tidak terlalu menerima kalalu ayahnya sangat menghormati Imam Syafi'i karena tiap malam Imam Ahmad selalu shalat 200 rakaat.

Akibat kurang suka dengan Imam Syafi'i, putri Imam Ahmad mengintip ke rumah Imam Syafi'i.

Baca Juga: Batal atau Tidak Menurut Imam Syafi'i ketika Orang Wudhu Lalu Ada yang Menyentuh? Begini Penjelasan Gus Baha

"Suatu saat, putri Imam Ahmad mengintip rumah Imam Syafi’i. Ia penasaran apakah shalat Imam Syafi’i lebih hebat, sehingga ayahnya sampai-sampai hormat kepadanya," ujar Gus Baha.

Putri Imam Ahmad kata Gus Baha melihat setelah shalat Isya’ Imam Syafi’i duduk di kursi sambil memegang kepala.

Setelah itu, Imam Syafi'i tidur, tiba-tiba bangun lagi sambil memegang kepalanya, lalu tidur lagi terus demikan kata Gus Baha hingga waktu subuh.

Melihat apa yang dilakukan Iman Syafi'i dirumahnya ketika malam, putri Imam Ahmad pun menceritakan hal tersebut pada ayahnya:

“Tadi malam saya mengintip Muhammad bin Idris (Imam Syafi’i), dia pekerjaannya melek dan tidur. Ketika melek sambil memegang kepala, lalu tidur, terus bangun lagi sambil memegang kepala, lalu tidur lagi, lalu begitu terus sampai subuh. Kenapa ayah menghormatinya?".

Mendengar cerita tersebut, Imam Ahmad pun langsung menemui Imam Syafi’i untuk menanyakan perihal cerita dari putrinya tersebut.

“Iya benar, tadi malam saya berpikir 63 masalah. Makanya, saya memegang kepala terus. Baru 43 masalah yang terjawab, sisanya belum ketemu jawabannya," kata Imam Syafi’i.

Ini adalah satu contoh pentingnya melek malam. Saya sendiri sering melek malam dan jarang sholat sunnah.

"Ini kisah nyata. Saya kan termasuk orang alim. Saya percaya Imam Syafi’i dalam fatwa fikih, Imam Abul Qasim Junaid dalam fatwa tasawuf, Imam Ghazali dalam fatwa hujjah," ungkap Gus Baha.***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah