Pertanda Buruk dan Bahaya, Inilah Hewan yang Dilarang Nabi ada di Rumah, Gus Baha: Penyakit Tathayyur

- 6 Desember 2021, 18:05 WIB
Pertanda Buruk dan Bahaya, Inilah Hewan yang Dilarang Nabi ada di Rumah, Gus Baha: Penyakit Tathayyur
Pertanda Buruk dan Bahaya, Inilah Hewan yang Dilarang Nabi ada di Rumah, Gus Baha: Penyakit Tathayyur /Tangkap Layar/YouTube/Najwa Shihab

  MANTRA SUKABUMI - Dalam satu ceramahnya Gus Baha mengungkap satu hewan yang apabila ada dirumah dipercaya jadi bahaya dan ada tanda buruk.

Menurut Gus Baha, satu hewan ini bukanlah ulat yang apabila terkena kulit akan membuat gatal-gatal, namun hewan ini sunnah untuk dibunuh.

Hewan ini kata Gus Baha adalah hewan yang dipercaya orang Jawa jika ada dirumah sebagai pertanda adanya pertanda buruk pada orang yang punya rumah tersebut.

Baca Juga: Gus Bah Ungkap Cara Sikapi Orang yang Suka Menggunjing: Saya Kalau Difitnah Ingat Nasihat Abu Yazid Al Bustomi

Makanya kata Gus Baha keyakinan orang Jawa ini kemudian diikuti masyarakat lain yang ketika ada hewan ini di rumah lalu jatuh dari atap, maka orang yang berada dirumah itu dilarang untuk bepergian pada hari tersebut.

Sebab menurut Gus Baha ditakutkan oleh sesepuh Jawa akan terjadi bahaya atau ada tanda buruk jika memaksakan bepergian pada hari itu.

Gus Baha mengatakan bahwa keyakinan ini ditentang langsung oleh Nabi Muhammad SAW, karena secara tidak langsung sudah mempercayai hewan sebagai tanda baik atau buruk seseorang.

Akan tetapi keyakinan untuk hukum hewan ini dibunuh jika ada di rumah adalah sunnah, menurut Gus Baha itu tidak dilarang oleh Nabi dan dibenarkan dalam Islam.

Lalu apakah hewan yang dimaksud Gus Baha tersebut yang diyakini orang Jawa jika ada di rumah akan jadi bahaya dan ada tanda buruk?

Gus Baha telah menjelaskan bahwa hewan yang dipercaya orang Jawa jika ada di rumah kemudian jatuh dari atap lalu bisa jadi bahaya dan tanda buruk itu adalah cicak.

Keyakinan ini kata Gus Baha diyakini oleh sesepuh Jawa yang turun temurun.

"Sehingga ketika ada cicak yang jatuh ditengah rumah, orang Jawa yakin itu ada tanda buruk yang akan dihadapi oleh orang yang punya rumah." ungkap Gus Baha sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com video yang di unggah di kanal YouTube Santri Nusantara pada satu tahun lalu.

Selain orang Jawa, Gus Baha juga mengatakan kalau orang Arab pun sama seperti orang Jawa yang mempunyai keyakinan pada hewan.

Namun yang menjadi pembeda antara keyakinan orang Arab dan Jawa yaitu kata Gus Baha kalau orang Arab yakin dengan burung sedangkan orang Jawa percaya dengan cicak.

Gus Baha mengatakan bahwa keyakinan seperti ini sangat di tentang oleh Nabi Muhammad SAW.

Bahkan secara tegas kata Gus Baha, Nabi Muhammad larang orang-orang melakukan hal ini karena itu termasuk percaya pada hal selain Allah.

Baca Juga: Sikapi Saksi dan Wali, Begini Syarat Pernikahan Menurut Imam Syafi'i dan Imam Hanafi Kata Gus Baha

"Nabi melarang itu. Nabi melarang umat islam punya penyakit tathayyur. Tathayyur itu apa? Menggantungkan nasib dengan burung," ungkap Gus Baha.

"Jika orang Arab menggantungkan nasib pada burung, sementara orang jawa dengan cicak, hal ini dilarang Nabi," tambahnya.

Setelah itu, Gus Baha menceritakan kebiasan orang Arab yang ketika akan pergi sangkar burung digerakkan terlebih dahulu.

"Karena Imam Syafi’i itu orangnya alim, oh maknanya begini. Orang Arab itu kalau mau pergi, sangkar burung digerakkan," ungkap Gus Baha.

Apabila kata Gus Baha burung tersebut terbang ke arah kanan, maka tandanya aman dan boleh bepergian dihari itu.

Sedangkan apabila burung tersebut terbang ke arah kiri, maka kata Gus Baha maka itu pertanda buruk dan orang Arab lebih memilih untuk tidak pergi kemana-mana.

Bedanya orang Jawa yakin terhadap cicak dengan perumpamaan jika cicak jatuh di tengah rumah maka ada tanda buruk.

"Kalau orang jawa kan cicak. Misal cicak jatuh, alamat pertanda buruk, nggak jadi pergi," ucap Gus Baha.

Orang jawa menafsirkan cicak yang jatuh tersebut sebagai tanda buruk atau ada orang yang celaka di rumah yang dijatuhi cicak tersebut.

Akan tetapi Gus Baha mengatakan bahwa yang celaka sebenarnya bukan orang yang punya rumah tapi cicaknya.

"Yang celaka cicaknya atau orang yang mau berpergian?" tanya Gus Baha pada jemaah sambil bercanda.

Itulah kata Gus Baha keyakinan seseorang terhadap cicak dan burung yang dilarang Nabi Muhammad.

"Nah Imam Syafi’i itu paham betul, adatul Arab itu kalau mau pergi, menggerakkan sangkar burung yang ada burungnya kalau terbang kanan alamat baik, kalau kiri alamat buruk. Dan Rasulullah melarang itu," tegas Gus Baha.***

 

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah