Terlepas dari hal tersebut, dalam kesempatan lain Gus Baha mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada orang pelit melainkan ada orang bersifat tamak kepadanya.
"Apa kamu bisa menghukumi orang pelit saat kamu tidak tamak kepadanya?" tanya Gus Baha.
"Semisal saya gak tamak sama Rukhin, dan Rukhin gak memberi saya, tidak akan saya cap pelit karena saya tidak berharap kepadanya." jelas Gus Baha.
Jadi menurut Gus Baha ketika menghukumi orang lain pelit itu karena tamak, berhubung tamak, kecewa, lalu menghukumi nya pelit.
Kemudian Gus baha memberikan contoh, ketika ada cewek cantik, sombong dan kamu tidak punya rasa kepadanya, kamu tidak akan menghukumi nya sombong.
Namun kata Gus Baha, saat kamu ingin mendapat perhatian, dan dia tidak menyapa.
"Dasar sombong! Kenapa dia tidak menyapaku!?" ucap Gus Baha dalam contohnya.
Tapi kata Gus Baha, ketika kamu tidak menyimpan rasa seperti cewek-cewek cantik di Jakarta yang tidak kamu kenal lalu lalang lewat dan dia tidak menyapamu, tidak kamu permasalahkan karena kamu tidak menyimpan rasa.
"Ada cewek cantik, kamu anggap sombong karena dia menolak lamaranmu, makanya kamu anggap dia sombong," jelas Gus Baha.***