Apakah ketika Teman Pergi saat Kita Bangkrut itu Musibah? Ini Penjelasan Gus Baha

- 10 Desember 2021, 13:00 WIB
Apakah ketika Teman Pergi saat Kita Bangkrut itu Musibah? Ini Penjelasan Gus Baha./
Apakah ketika Teman Pergi saat Kita Bangkrut itu Musibah? Ini Penjelasan Gus Baha./ /Unsplash.com/ Dogukan Sahin

MANTRA SUKABUMI - Dalam satu ceramahnya Gus Baha menjelaskan tentang seorang teman yang pergi saat kita bangkrut apa itu musibah?

Menurut Gus Baha, punya teman yang meninggalkan ketika jatuh bangkrut itu sebenarnya bukan musibah, tapi itu adalah bagian dari nikmat dari Allah.

Lalu kata Gus Baha jangan merasa ditinggalkan teman saat jatuh miskin adalah suatu musibah, karena hal itu justru lebih maslahat.

Baca Juga: Guru Pesantren Setubuhi 12 Santri hingga Lahirkan 8 Anak, Hukum Nikahi Wanita Hamil Duluan Menurut Gus Baha

Gus Baha kemudian memberikan penjelasan teman pergi saat bangkrut adalah bagian nikmat melalui sebuah contoh.

"Saya pernah baca kitab yang ditulis oleh orang alim, kalau mencontohkan nikmat itu begini," ujar Gus Baha, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Santri resmi pada satu tahun lalu.

Gus Baha menceritakan, misalkan jika kamu sebelumnya kaya dan punya banyak teman, namun saat kamu jatuh miskin teman-temanmu tidak pernah main lagi ke rumah.

Gus baha mengatakan bahwa pada umumnya sebagian besar orang akan menganggap hal itu sebagai musibah.

"Kalau kamu kaya punya teman banyak, kemudian ketika melarat teman-teman nggak pernah main ke rumah, umumnya orang, hal itu dianggap musibah," kata Gus Baha.

Lalu Gus Baha menambahkan, alih-alih dianggap musibah hal tersebut seharusnya merupakan suatu kenikmatan.

Teman-teman yang meninggalkan ketika kita sedang jatuh miskin, itu sudah di desain oleh Allah, dan harusnya jadi suatu kenikmatan.

Baca Juga: Benarkah Agama Islam Pernah Ditolong Preman, Gus Baha: Itu Sudah Sunnatullah

"Kata ulama itu, hal itu harusnya satu kenikmatan
Allah bikin tradisi ketika kita jatuh, teman lama tidak menengok itu harusnya satu kenikmatan," terang Gus Baha.

Ulama kharismatik itu memaparkan, semisal dulu ketika kaya punya teman komunitas Alphard atau mobil lainnya, lalu jatuh miskin jadi buruh, misal jadi tukang bata.

Jika jatuh miskin dan jadi buruh, namun teman-teman yang kaya masih tetap main ke tempatmu hal itu sangat rawan, karena hanya jadi tontonan, dan kamu pun akan malu.

Maka Gus Baha menyebut bahwa itu merupakan suatu kebaikan karena Allah menciptakan tradisi seperti itu, sehingga kemiskinan kamu tidak diketahui.

"Baik Allah bikin adat teman lamamu gak main semua, sehingga kemelaratan kamu nggak ada yang tahu," tegas Gus Baha.

Kemudian Gus Baha menyebut bahwa Allah membuat tradisi teman meninggalkan saat jatuh miskin adalah suatu nikmat kebaikan yang lebih maslahat.

"Allah bikin adat seperti itu sudah dipikir, ternyata lebih maslahat," Pungkas Gus Baha.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menagih Hutang kepada Orang yang Sudah Meninggal, Gus Baha Lakukan Hal ini

Itulah penjelasan Gus Baha mengenai teman yang pergi saat kita bangkrut itu bukan suatu musibah, melainkan suatu kenikmatan yang maslahat.

Seharusnya kita bersyukur, sehingga kita dijauhkan dari orang-orang yang akhirnya kemiskinan kita tidak diketahui.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah