Maka tidak ada lagi puasa sebulan penuh Ramadhan mulai hari ini. Tidak ada lagi tarawih dan tahajjud pada hari ini, sebagaimana suasana di bulan Ramadhan.
Tidak ada pencarian lailatul qadr, tidak ada lagi suasana sahur dan berbuka yang begitu menyenangkan.
Semua sudah berakhir. Tapi yang membuat kita bernafas lega, Rabb kita tidak berakhir. Rabb kita, Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak pernah berakhir.
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid[57]: 3)
Benar, Ramadhan telah berakhir. Tapi bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Artinya: “dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr[15]: 99)
Benar, bulan Ramadhan telah berakhir. Tapi bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖ هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ