Kisah Abu Qilabah Sahabat yang Ahli Bersyukur

- 30 Juli 2020, 06:00 WIB
ILUSTRASI padang pasir.*
ILUSTRASI padang pasir.* /Pixabay/jpeter2/

Kemudian aku berkata, “Sesungguhnya putramu telah aku temukan dalam keadaan telah diterkam dan dimakan oleh binatang buas, semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau” Kemudian ia mengatakan, “Alhamdulillah, Allah tidak meninggalkan keturunan bagiku yang bermaksiat kepada Allah sehingga ia diazab di neraka.”

Kemudian ia menarik napas panjang lalu meninggal dunia.

Baca Juga: Ujung Kasus Narkoba Catherine Wilson, Akhirnya Direhabilitasi

Aku pun membaringkannya di tanganku, kemudian aku tutupi dengan jubahku dan beberapa saat kemudian lewat empat orang laki-laki mengendarai kuda.

Mereka bertanya, “Siapa dia?” Lalu aku menjawab, “aku juga tidak mengenalnya, dia dalam keadaan memprihatinkan,” Kemudian mereka meminta untuk membuka penutup wajahnya, mungkin mereka mengenalnya.

Namun setelah terbuka, mereka tersentak, lalu mencium dan menangisinya, dan berkata, “Subhanallah, wajah yang senantiasa bersujud kepada Allah. Mata yang selalu menunduk atas apa yang diharamkan Allah. Tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur”. Aku pun bertanya, “Kalian kenal orang ini?”

Baca Juga: Sempat Heboh Video Baju China di Laundry, Polisi Tangkap Pemuda ini Penyebar Hoaks

Mereka menjawab, “Engkau tidak mengenalnya?” Aku menjawab “tidak”. Lantas mereka berkata, “Ini adalah Abu Qilabah, sahabat dari Ibnu Abbas. Dia pernah dimintai oleh khalifah untuk menjadi seorang hakim. Namun, ia menolak jabatan tersebut.” dan pergi ke wilayah Mesir hingga wafat dalam keadaan seperti ini.

Kemudian Abdullah bin Muhammad bersama empat laki-laki tadi pun memandikan, mengkafani, dan mensholatkannya, sebelum akhirnya memakamkan beliau. Wallahu a’lam.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah