MANTRA SUKABUMI - dr Aisyah Dahlan sang praktisi, peneliti dan pendakwah dalam kajiannya di Majlis Ta'lim kali ini bahas usia idel anak masuk pesantren.
Hal ini berawal dari jamaah yang bertanya waktu yang tepat dan usia idel anak sebaiknya masuk pesantren.
Tentu, Aisyah Dahlan kembali menanyakan tujuan orang tua memasukan anak ke pesantren.
Baca Juga: dr Aisyah Dahlan Ungkap Alasan Mengapa Dirinya Tak Masukkan Anaknya ke Pesantren
Kendati demikian, dr Aisyah Dahlan menyarankan orang tua untuk segera meluruskan niatnya.
“Bagaimana pendapat Ibu jika anak sudah dimasukkan pesantren sejak dini, sejak usia SD, apakah ini baik untuk perkembangan anak?” ujar penanya kepada dr Aisyah Dahlan seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal YouTube ALID TV pada Kamis, 25 November 2021,
dr Aisyah Dahlan lantas menjawab bahwa kuncinya bukanlah masalah kapan anak tersebut masuk pesantren.
Namun, dr Aisyah Dahlan menekankan bahwa kuncinya ada pada niat orang tua.
"Kapan pun anak masuk pesantren, yang penting kitanya lurusin niat orang tuanya," ucap dr Aisyah Dahlan.
Baca Juga: Kapan Sebaiknya Anak Masuk Pesantren? dr Aisyah Dahlan Menjawab
dr Aisyah Dahlan mengkhawatirkan jika orang tua masukan anak ke pesantreb itu karena malas untuk mendidiknya.
"Banyak anak dimasukkan pesantren oleh orang tuanya karena orang tuanya males mendidiknya. Intinya males," lanjutnya.
Walaupun alasannya adalah untuk mendisiplinkan anak, dan lain-lain.
Oleh karena itu, niat orang tua itu penting untuk memasukkan anak ke pesantren harus diluruskan.
"Dengan izin-Mu ya Allah, saya masukkan anakku ke pesantren untuk mendapatkan pendidikan yang lebih teratur, lebih istiqomah ya Rabb. Itu yang harus dilurusin," ucap dr Aisyah Dahlan.
dr Aisyah Dahlan menyadari banyak fenomena orang tua memasukkan anak ke pesantren dengan inti perasaan malas mendidik dan mengurus anak.
Baca Juga: Terungkap Alasan Laki-Laki Jarang Insomnia? Kata dr Aisyah Dahlan Cepat Tertidur daripada Wanita
Hal tersebut berbahaya karena akan diketahui oleh anak walaupun orang tua tidak menyampaikannya.
Menurutnya, sinyal orang tua yang malas mendidik membawa perasaan tersebut hingga sampai ke anak.
“Oleh karena itu harus luruskan niat, kapan pun anak mau masuk pesantren,” pungkasnya.***