Motif Unik Kerancang Bukittinggi Sumatera Barat, Salah Satunya Itiak Pulang Patang

- 27 September 2020, 13:10 WIB
Kerajinan bordir khas Bukittinggi sempat suram saat krisis moneter 1998, sekarang kembali bangkit dengan mimpi go international.Foto: ANTARA FOTO/ Miko Elfisha
Kerajinan bordir khas Bukittinggi sempat suram saat krisis moneter 1998, sekarang kembali bangkit dengan mimpi go international.Foto: ANTARA FOTO/ Miko Elfisha /

Mereka berasal dari Kalkutta, India, dan memilih pergi ke Pariaman (Sumbar) dibandingkan pulang ke negerinya begitu Rafless mengakhiri kekuasaannya di Sumatra pada 1822.

Kerajinan bordir Sumbar mulai berkembang pada 1960 dan mencapai puncak kejayaannya pada era 1970-an hingga awal 1990. Salah satu produk  kerajinan bordir Sumbar yang terkenal adalah kerancang.

Bordir kerancang terbilang unik karena berupa kreasi bordir halus dengan metode membentuk lubang-lubang pada wadah kain yang akan dibordir.

Pada dasarnya semua bahan dasar kain bisa dijadikan wadah untuk dikerancang asalkan tidak menggunakan kain berbahan sutra asli.

Ini disebabkan proses kerancang salah satunya dilakukan dengan cara meregangkan kain. Jika kain yang dijadikan sebagai wadah kerancang terlalu lembut dan halus seperti sutra dikhawatirkan akan rusak dan tidak maksimal.

Baca Juga: Jangan Harap Bisa Daftar Kartu Prakerja, Jika Profesi Anda Termasuk 7 Jenis IniBaca Juga: Alhamdulillah Erick Thohir Sebut 3 BLT Akan Dilanjutkan Hingga Tahun 2021, Simak Penjelasannya

Karya Seni Tinggi

Menurut pengamat seni rupa dari Institut Seni Indonesia Padang Panjang Erizal, bordir kerancang dijahit langsung pada wadah kain seperti mukena, kerudung, kebaya, baju kurung dan baju koko.

Ada pula kain untuk alas meja, taplak piring atau gelas, dan sarung bantal. Bagian yang umumnya dikerancang adalah tepi atau bawah kain. Motif kerancang biasanya terinspirasi dari alam seperti tumbuhan, hewan, kaligrafi, dan lainnya.

Setidaknya ada 12 teknik kerancang yang diterapkan, di antaranya, kerancang kursi, pahat, silang, sapu, papan, dan kerancang potong.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x