Cuaca Ekstrem, Camat Palabuhanratu Sukabumi Minta Masyarakat Pesisir Pantai Waspadai Gelombang Pasang Air Laut

- 17 Maret 2024, 09:11 WIB
Cerita pemilik warung saat terjadi gelombang tinggi di kawasan Pantai Palabuhanratu Sukabumi akibat cuaca ekstrem pada Selasa, 12 Maret 2024.
Cerita pemilik warung saat terjadi gelombang tinggi di kawasan Pantai Palabuhanratu Sukabumi akibat cuaca ekstrem pada Selasa, 12 Maret 2024. /*//Nandi/MantraSukabumi

MANTRA SUKABUMIDampak cuaca ekstrem, seperti potensi gelombang pasang air laut yang meningkat, merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh masyarakat pesisir pantai.

Camat Palabuhanratu Sukabumi meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan potensi cuaca ekstrem yang berdampak pada gelombang pasang air laut.

Masyarakat Palabuhanratu Sukabumi dapat mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh fenomena alam tersebut dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan persiapan yang tepat.

Baca Juga: Datangkan Da’i dan Artis Nasional, Pemda Sukabumi Akan Gelar Muhibah Ramadhan, Catat Waktunya!

Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain adalah memperkuat tanggul, memperbaiki infrastruktur pantai, serta meningkatkan kesadaran akan evakuasi dini jika diperlukan.

Dengan kerjasama antara pemerintah setempat dan masyarakat, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari cuaca ekstrem tersebut.

Dalam hal ini Camat Palabuhanratu, Deni Yoedono, saat diminta pandangan dan himbauannya oleh mantrasukabumi.com, Minggu 17 Maret 2024, meminta kepada warga Palabuhanratu agar tetap waspada dan siaga akan ancaman bencana alam terutama hujan, angin dan gelombang pasang air laut di sepanjang pantai Sukabumi Selatan.

"Himbauan kepada warga agar tetap waspada dan siaga akan ancaman bencana alam terutama hujan, angin dan gelombang pasang air laut di sepanjang pantai Sukabumi Selatan dewasa ini mengingat cuaca ekstrem", himbau Camat Palabuhanratu, Deni Yoedono.

Seperti yang diberitakan mantrasukabumi.com, Rabu 13 Maret 2024, dilaporkan terjangan gelombang tinggi pasang air laut atau banjir rob melanda beberapa wilayah pantai pesisir di Sukabumi.

Satpolairud Palabuhanratu mencatat kerusakan signifikan, di pantai Ujung Genteng 100 perahu rusak dan 30 bangunan dan gudang nelayan juga mengalami kerusakan.

Sedangkan di wilayah Palabuhanratu, Batu Bintang, Cipatuguran 5 kafe dan 15 warung yang terdampak.

Sementara di pantai Citepus Istana presiden hingga pantai Citepus muara sebanyak sekitar 30 warung terdampak rusak berat, di pantai kebon kalapa sampai pantai Citepus Istiqomah sebanyak 66 unit warung dan sejumlah rumah warga juga mengalami rusak.

"di momen bulan suci ini mari kita berdoa bermunajat kepada Allah SWT supaya kita semua senantiasa berada dalam perlindungan Allah SWT", tambah Camat Palabuhanratu, yang baru menjabat 1 minggu ini.

Cuaca ekstrem, seperti angin kencang, hujan deras, atau badai, dapat memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai.

Salah satu dampak yang sering terjadi adalah peningkatan potensi air laut pasang. Ketika cuaca ekstrem terjadi, gelombang laut dapat meningkat secara tiba-tiba dan mencapai ketinggian yang tidak biasa.

Hal ini dapat menyebabkan banjir, abrasi pantai, kerusakan infrastruktur, bahkan mengancam keselamatan jiwa.

Baca Juga: Alun-alun Palabuhanratu Sukabumi, Tempat Favorit Ngabuburit Warga Jelang Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan

Dalam menghadapi potensi air laut pasang yang meningkat, masyarakat pesisir pantai perlu meningkatkan kewaspadaan.

Mereka harus waspada terhadap perubahan kondisi cuaca dan pemantauan tinggi gelombang laut.

Langkah-langkah pencegahan seperti memperkuat tanggul, memperbaiki infrastruktur pantai, dan melakukan evakuasi dini jika diperlukan juga sangat penting.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi cuaca ekstrem juga krusial.

Masyarakat perlu diberitahu tentang langkah-langkah keselamatan yang harus diambil saat terjadi potensi air laut pasang, seperti menghindari pantai saat gelombang laut tinggi atau segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika perlu.***

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x