Video Kembali Beredar, Warga Dayak Minta Habib Rizieq Ditangkap Karena Memecah Belah Bangsa

25 November 2020, 20:55 WIB
Tangkapam layar ceramah Habib Rizieq /

MANTRA SUKABUMI - Pemilik akun Twitter Dayak Ganteng yang mengatasnamakan warga Dayak meminta Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ditangkap.

Hal itu diungkapkan dengan mengunggah ceramah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab beberapa tahun silam.

Dalam narasi yang ditulis pengunggah video, ia menyebut apa yang disampaikan Habib Rizieq merupakan fitnah yang keji, karena itu ia meminta Habib Rizieq ditangkap.

Baca Juga: Mengejutkan, Buya Yahya Minta Presiden Jokowi Lakukan Ini untuk Habib Rizieq: Kami Yakin Anda Setuju

Baca Juga: Kabar Baik, TNI dan FPI Akhirnya Duduk Bersama Terkait Baliho Habib Rizieq, Ini Hasilnya

"Ini fitnah keji dari Riziek Shihab untuk kami warga Dayak. Semua apa yg dikatakan dalam video tersebut tidak ada yg benar... Tidak ada PERANG-TIDAK ADA ORANG DAYAK YG MENINGGAL," tulisnya seperti dilihat mantrasukabumi.com pada Rabu, 25 November 2020.

Karena itulah pihaknya meminta agar Habib Rizieq segera ditangkap karena berpotensi memecah belah bangsa.

"Kami warga Dayak meminta orang ini di tangkap saja. Karena berpotensi memecah belah keutuhan bangsa," lanjutnya.

Baca Juga: KPK Tangkap Edhy Prabowo, Ferdinand Hutahaean Malah Sentil Novel Baswedan dan E Formula

Dalam tayangan video tersebut Habib Rizieq menceritakan saat dirinya berada di Pontianak selama tiga hari untuk berdakwah.

"Ternyata sang Gubernur, sudara yang kafir, itu diam-diam mengumpulkan pemuda dayak dari daerah sudara, diangkut dengan truk-truk untuk dibawa ke tengah kota Pontianak, ke benteng mereka yang disebut Rumah Adat Betang," ujar Habib Rizieq.

Habib Rizieq melanjutkan saat hari terakhir dirinya terbang dari Bandara menuju Jakarta jam 7 pagi, ternyata jam 8 sekitar 2000 lebih pemuda Dayak datang turun ke jalan mencari dirinya.

Baca Juga: Ali Mochtar Ngabalin Ceritakan Kronologi Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo: Enaklah Tadi

"Umat Islam Melayu disana tidak terima, karena mereka yang undang saya, bupati yang undang saya, Sultan yang undang saya, mereka semua marah, akhirnya umat Islam dari semua suku, Melayunya, Maduranya, Bugisnya, Makasarnya, Butonnya, Banjarnya semua turun ke jalan," lanjutnya.

Habib Rizieq menjelaskan, saat itu terjadi tempur antara umat Islam dan pemuda Dayak di tengah kota, dan saat itu dirinya di telepon untuk diminta pendapatnya.

"Saya katakan anda tidak boleh mundur, begitu anda mundur, anda kalah, anda akan dipotong itu kepala, apa lupa peristiwa Sampit, apa lupa peristiwa Sambas, bagaimana seribu orang Madura disembelih, kepalanya ditumpuk di jalan, kali ini anda tidak boleh kalah," tegasnya.

"Saya minta umat Islam Pontianak, angkat senjatamu, lawan mereka, umat Islam gak boleh kalah, ini manusia-manusia liar, kalau kalian kalah kalian akan disembelih," bebernya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Partai Gerindra Akan Balas Dendam Setelah Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap

Menurut Habib Rizieq, akhirnya saat itu terjadi perang sekitar pukul 3 sore bertempur di tengah kota.

"15 menit pertempuran, 3 orang Dayak mati di tengah jalan," pungkasnya.

Menanggapi hal itu Ferdinand Hutahaean meminta warga Dayak dan Melayu di Kalimantan tidak terprovokasi.

"Waduhhh ini bahaya...!! Semoga saudara2 kita Dayak dan Melayu di Kalimantan tidak terprovokasi dan tetap bersaudara, bersahabat..!!," tulis Ferdinand di akun Twitter miliknya.

Baca Juga: Mengejutkan, Ferdinand Sebut Ganjar Pranowo Setelah Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap, Ada Apa?

Ia melanjutkan jika Melayu dan Dayak merupakan warga Pribumi Nusantara, karena itu jangan mau diadu domba.

"Melayu dan Dayak adalah Pribumi Nusantara, Pribumi Indonesia pemilik sah Ibu Pertiwi, kita semua bersaudara, tdk akan mau diadu domba..!," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler