DKI Jakarta Dapat Penghargaan, Ferdinand ke Geisz: Hei Botak, Jangan Lu Kaburkan Isu Penting

28 November 2020, 08:05 WIB
Geisz Chalifah sebut Anies Piawai /Twitter @GeiszChalifah/Twitter @GeisChalifah

MANTRA SUKABUMI - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean terlihat kesal setelah Geisz Chalifah memamerkan penghargaan yang diperoleh Pemprov DKI Jakarta.

Ferdinand bahkan dengan nada keras menyebut Geisz dengan sebutan yang kurang pantas 'botak' dalam cuitannya.

Ia menyebut penghargaan tersebut tak prestisius dan isu murahan. Sementara dirinya bersikukuh minta penjelasan dana Formula E.

Baca Juga: Cek Fakta: Tommy Soeharto Ancam yang Berani Ganggu FPI Akan Berhadapan dengan Keluarga Cendana

Baca Juga: Habib Rizieq Tolak Tes Swab, Ferdinand: Boleh Saja Tidak Tunduk, Silahkan Angkat Kaki dari Indonesia

"Hei botak, jangan lu kaburkan isu penting dgn isu murahan penghargaan tak prestisius. Sekarang rakyat menuntut kejelasan UANG FORMULA E Rp.560 M itu ditransfer kemana saja? Kesiapa? Di rekening mana?," tulis Ferdinand melalui akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Sabtu, 28 November 2020.

Ferdinand menambahkan Geisz terlalu bangga dengan penghargaan yang ia sebut tak berarti dibanding dengan menjelaskan dana Formula E sebesar 560 miliar.

"Yg ini tak mampu kau jelaskan tp sok banggain penghargaan tak berarti. Duh tak," lanjutnya.

Baca Juga: Kibarkan Bendera Bintang Kejora, Mantan Ketua MPR: Harusnya Pasukan Khusus Fokus Kesana

Sebelumnya Ferdinand juga menuding Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlibat dalam fee Formula E.

Ferdinand menyebut fee Formula E senilai 560 miliar masuk dalam kategori merugikan negara.

Ia juga mengatakan jika unsur pidana tindak pidana korupsi (tipikor)-nya sudah terpenuhi.

Hal itu diungkapkan Ferdinand menanggapi berita jika fee Formula E merupakan korupsi yang gelap gulita.

Baca Juga: Ferdinand Bocorkan Pengganti Menteri Edhy Prabowo Pilihan Jokowi, Simak Pernyataannya

"Sungguh ini masuk kategori merugikan keuangan negara, memperkaya pihak ketiga lainnya dan dilakukan oleh seorang pejabat negara bernama Anies Baswedan dalam kapasitasnya sebagai gubernur. Maka unsur-unsur pidananya tipikornya terpenuhi," tulisnya

Karena itulah, Ferdinand kemudian gencar menyerang Anies Baswedan dan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan.

Ia menganggap Novel Baswedan hanya fokus pada korupsi ecek-ecek dan diam pada korupsi besar.

"Saya politisi, mk sy lbh suka melihat penangkapan EP Menteri KKP yg org paling dekat @prabowo secara politik. Novel Baswedan memimpin timnya fokus pd korupsi ecek2 suap tp diam ttg fee e formula ratusan milliar yg nyata2 raib tanpa hasil. Siapa yg diuntungkan secara politik?," cuitnya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Setelah Tangkap Menteri, Andi Arief Sarankan KPK Datang ke Medan dan Sebut Nama Jokowi, Ada Apa?

Ferdinand juga meminta Anies Baswedan bertanggung jawab terkait uang fee Formula E tersebut.

"Rp. 560 Milliar Fee Formula E itu harus dipertanggung jawabkan oleh Anies Baswedan. Ini uang rakyat yang harus berguna untuk rakyat," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler