MANTRA SUKABUMI – Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan dari Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Fadli Zon terkait langkah pemerintah yang mengaktifkan kembali calling visa Israel.
Menurut Fadli Zon rencana Pemerintah mengaktifkan calling visa untuk Israel merupakan sebuah penghianatan terhadap perjuangan Menteri Luar Negeri.
“Rencana Pemerintah @jokowi mengaktifkan calling visa untuk Israel adalah sebuah pengkhianatan terhadap perjuangan politik luar negeri RI selama ini,” cuitan Fadli Zon, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun Twitter @fadlizon pada Sabtu, 28 November 2020.
Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020
Baca Juga: Inilah, 6 Dosa Orang Tua Terhadap Anak yang Paling Dibenci Allah SWT
Dalam hal ini, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Fadli Zon dengan mengatakan bahwa politik merawat ekstrim kanan. Jika seperti ini, maka Prabowo akan kalah lagi.
“Politik merawat ekstrim kanan.Jika seperti ini, Prabowo kalah lagi,” tulis Ferdinand Hutahaean.
Selanjutnya Fadli Zon mengatakan bahwa calling visa harus dibatalkan segera mungkin. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa hal tersebut bertentangan dengan konstitusi dan juga akan melukai umat Islam di Indonesia.
Baca Juga: Cek Fakta: Tommy Soeharto Ancam yang Berani Ganggu FPI Akan Berhadapan dengan Keluarga Cendana
“Harus dibatalkan sesegera mungkin. Selain bertentangan dengan konstitusi juga melukai umat Islam di Indonesia,” cuitnya.
Dalam hal ini, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa negara-negara Timur Tengah telah membuka hubungan diplomatik dengan negara Israel.
Selanjutnya Ferdinand juga mengatakan bahwa negara Israel Akan mengirim 3-5 juta dosis vaksin covid-19 ke Palestina. Menurutnya, dunia harus damai dan seluruh bangsa semestinya berdamai.
Baca Juga: Pidato Kontroversial Habib Rizieq Shihab Jadi Sorotan, Rizieq: Dr Syahganda Tidak Dijadikan Musuh
“Negara2 Timur tengah sudah membuka hubungan diplomatik dengan Israel bahkan Arab Saudi. Israel juga akan mengirimkan 3-5 juta dosis vaksin covid-19 ke Palestina. Dunia harus damai dan seluruh bangsa mestinya berdamai,” pungkas Ferdinand Hutahaean.**