Bicara Soal Kebijakan di Reuni PA 212, Rocky Gerung Sebut Kepala Negara Langgar Protokol Bernegara

4 Desember 2020, 17:40 WIB
Bicara Soal Kebijakan di Reuni PA 212, Rocky Gerung Sebut Kepala Negara Langgar Protokol Bernegara /Tangkap Layang YouTube Indonesia Lawyers Club.

MANTRA SUKABUMI – Rocky Gerung selaku pengamat politik dan sosial menanggapi terkait kebijakan negara saat ini dalam acara reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 tahun 2020.

Untuk diketahui bahwa acara reuni 212 tahun 2020 tidak dilangsungkan seperti acara reuni 212 di tahun sebelumnya. Reuni 212 tahun 2020 dilangsungkan secara online serta diikuti oleh 100 ulama dan tokoh yang melaksanakan dialog nasional.

Dalam hal ini, Rocky Gerung menyinggung terkait istilah kebijakan ugal-ugalan. Menurutnya, bahwa kebijakan ugal-ugalan merupakan sebuah kebijakan yang tidak bisa diuji, diselundupkan melalui hukum, dan diselundupkan melalui kebijakan ekonomi yang tidak punya dasar berfikir.

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Baca Juga: BLT Guru Honorer, Ini Jadwal SK Penetapan Penerima Diterbitkan Oleh Kemendikbud

Sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari kenal You Tube LDTV pada Jumat, 4 Desember 2020, menurut Rocky Gerung, bahwa acara reuni 212 telah mengikuti protokol kesehatan.

Namun, Rocky Gerung mengatakan bahwa kita harus terus menuntut lebih dari protokol kesehatan kepada pemerintah. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa dirinya ingin ada protokol bernegara, dan menurutnya hal tersebut tidak disediakan oleh Kepala Negara.

"Nah, sebetulnya ya, kita disini lengkap pakai protokol kesehatan. Tapi kita tuntut lebih dari itu, kita ingin ada protokol bernegara, dan itu yang tidak disiapkan oleh Kepala Negara," ujarnya.

"Karena itu kita perlu guru-guru untuk mengajar cara bernegara,” tambahnya.

Sebelum Rocky Gerung menyampaikan hal tersebut, diketahui pembicara dialog tersebut diantaranya adalah ahli hukum tata negara Refly Harun dan pengamat kebijakan ekonomi Ichsanudin Noorsy.

Rocky mengatakan, dari materi Refly Harun dan Ichsanudin Noorsy menunjukkan bahwa Indonesia sedang berada dalam kecemasan.

Baca Juga: Payungi Regulasi Penyandang Disabilitas, Presiden Jokowi: Tidak Boleh Ada yang Tertinggal

"Tadi Refly Harun telah mulai di bidang hukum, Ichsanudin Noorsy juga adalah guru protokol bernegara di bidang kebijakan ekonomi, dan seluruh keterangan hari ini, menunjukan bahwa kita sebetulnya dalam kecemasan," jelas Rocky Gerung.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena kepala negara telah melanggar protokol bernegara.

"Karena protokol bernegara dilanggar sendiri oleh Kepala Negara,” tegasnya.

Selanjutnya, Rocky Gerung mengatakan bahwa pernyataan dari Habib Rizieq Shihab menurutnya adalah protokol bernegara.

Dirinya juga menyebut bahwa ceramah Habib Rizieq tersebut merupakan pernyataan yang seharusnya datang dari Istana.

“Apa itu protokol negara? Itu seluruhnya yang diterangkan oleh Habib Rizieq tadi, Pak Rizieq Shihab menerangkan dengan bagus, asal-usul kita bernegara, dihubungkan dengan problem kita hari ini,” jelasnya.

“Hal yang seharusnya kita dengar dari istana uraian semacam itu, ceramah Habib Rizieq," tambahnya.

Baca Juga: 11 Bahan Alami Ini Sangat Baik Dicampurkan dengan Masker Tanah Liat yang Cocok untuk Perawatan Wajah

Rocky Gerung juga meminta kepala negara dan pemerintah untuk merawat kekuasaan dengan akal pikiran, dan dirinya setiap hari menuntut kepala negara agar aktif menghasilkan keadilan.

"Kita ingin agar supaya kekuasaan itu dirawat dengan akal pikiran, itu point kita,” ujarnya.

“Nah, karena itu setiap hari kita tuntut kepala negara supaya aktif menghasilkan keadilan, kan itu dasarnya," lanjutnya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa ketidakadilan di Indonesia itu kasat mata, tetapi justru yang punya mata malah menutup mata untuk menciptakan keadilan.

"Kalau Corona itu tidak kasat mata, tentu kita waspada dengan Corona. Karena dia tidak kasat mata,” katanya.

“Tapi ketidakadilan itu kasat mata. Dan justru yang punya mata itu, menutup mata untuk menghasilkan keadilan,” pungkas Rocky Gerung.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler