MANTRA SUKABUMI – Mengintip keseruan Anggota DPR RI Dedi Mulyadi bersama ‘Sang Ratu Laut Kidul’, Susi Pudjiastuti di laut Pangandaran, Jawa Barat.
“Saya diberi tantangan uji nyali oleh ibu Susi Pudjiastuti untuk berenang di Laut Pangandaran. Anak hutan disuruh nyemplung ke laut,” ujar Dedi Mulyadi.
“Ini tantangan, masya Allah sekali. Akan tetapi, saya menerimanya, itu lebih baik daripada saya ditenggelamkan”, sambung Kang Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Hati-hati! Telapak Tangan Sering Basah karena Adanya Penyakit Ini, Kenali Cara Atasinya
Baca Juga: Waspada, Jangan Tidur Gunakan Kipas Angin Saat Malam jika Tak Ingin Kena 5 Penyakit Bahaya Ini
Susi Pudjiastuti menyampaikan pesan keramat dari leluhur yang ‘Sang Ratu Laut Kidul’ yang disampaikan dalam bahasa Sunda.
Susi Pudjiastuti ingin agar kapal Viking yang pernah ditenggelamkan tidak dibiarkan teronggok diterjang ombak di laut Pangandaran. Dikutip mantrasukabumi.com dari akun Instagram @dedimulyadi71, Selasa, 15 Desember 2020.
Pesan Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menginginkan bangkai kapal Viking itu dijadikan monumen Ilegal Fishing, sebagai bentuk keberhasilan bangsa mempertahankan kedaulatan laut.
Baca Juga: Cegah Penyakit Stroke Sekarang Juga, dengan Kosumsi 4 Makanan Kaya Magnesium Berikut Ini
Susi Pudjiastuti sampaikan pesan ini kepada para penguasa anggaran, baik yang ada di pusat pemerintahan yang kebetulan hadir Dedi Mulyadi sebagai anggota DPR RI, maupun penguasa daerah, Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Rupanya pesan ini ditangkap oleh anggota DPR RI Dedi Mulyadi sebagai pesan moral dari seorang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dan pesan keramat dari leluhur ‘Sang Ratu Laut Kidul’.
“Siap, akan saya laksanakan bagaimanpun caranya, itu lebih baik daripada saya tidak tidak bisa pulang ditenggelamkan, Siap pokokna mah, Bu”, ujar Dedi Mulyadi sambil gemetar menahan dingin.
Baca Juga: Ayo Bergerak, Lakukan 3 Aktivitas Mudah Berikut Ini untuk Cegah Penyakit Stroke Sedari Dini
Dalam video terlihat Dedi Mulyadi sedang terapung di laut sambil memegang bagian dari badan perahu yang berharap segera dinaikan keatas perahu untuk dibawa pulang ke darat.***