Dianggap Terlalu Keras, dr Tirta Ungkap Alasan Sering Kritik Menkes Terawan

21 Desember 2020, 12:30 WIB
DOKTER Tirta Mandira Hudhi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. /Kolase instagram.com/@dr.tirta dan ANTARA


MANTRA SUKABUMI - Dokter Tirta mengungkapkan alasan dirinya yang dianggap terlalu keras kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Relawan Covid-19 ini sampai dibenci oleh kalangan junior Terawan dan para pejabat di Kementerian Kesehatan kala itu.

Hal ini disampaikan langsung pada saat berbincang dengan Jurnalis Senior Karni Ilyas pada kanal YouTube Karni Ilyas Club.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Besinergi, Dukung Program Pemerintah dalam Penanganan Covid-19, Ini Pesannya

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Rp1 Cetak Rekor Baru, Lebih dari 100.000 Voucher Terjual pada 12 Menit Pertama

“Saya bilang pak Terawan ini senior, di negara manapun yang ber-statement mengenai penanganan Covid adalah Menkes dan jubirnya. Maka saya seneng pak Yuri (Jubir Satgas Covid-19) di depan, ketika dia (Yuri) turun itu awal mula kacau balau," Ujarnya ketika ditanya oleh Karni Ilyas.

 

dr. Tirta menilai adanya kacau komunikasi publik Terawan pada awal Covid-19. Ia mengakui buruk cara penyampaiannya kepada masyarakat kala itu, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Senin 21 Desember 2020.

"Menurut saya, waktu itu kritik pak Terawan adalah tolong dong diperbaiki narasi PR-nya. Kayak Jerman Selandia Baru, AS, itu yang ngomong Kemenkes atau IDI, itu bikin adem, sekarang yang ngomong vaksin itu dominan kalau nggak pak Erick ya pak Luhut,” katanya.

Baca Juga: Jika Hidup Anda Terasa Sempit, Berat dan Melelahkan, Coba Bacalah Dzikir Pendek Ini

Jadi, pernyataan yang keluar dari mulut Menteri Terawan adalah pernyataan yang berusaha menenangkan masyarakat. Namun sering kali, maksud baik Terawan itu disalahartikan oleh media.

“Beliau ngomong sudahlah, makan enak, minum empon-empon. Digoreng sama media. Langsung beliau ngomong empon-empon, jiwa sehat aman, niatnya baik, menenangkan masyarakat tapi digoreng media, berkat empon-empon sembuh Covid. Dari situlah pak Terawan membatasi bicara menurut saya, karena takut digoreng media, media massa mencatut,” kata dia.

“Mulai itu, pak Terawan membatasi bicara di publik karena takut salah, itu omongan beliau ke Pak Doni. Nanti digoreng lagi,” ujarnya.***

Editor: Emis Suhendi

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club

Tags

Terkini

Terpopuler