Dampak Pengusaha Jadi Menteri, Direktur LSI: Kabinet Jokowi Jadi Panggung Politik para Crazy Rich

28 Desember 2020, 07:43 WIB
Ilustrasi Perwakilan LSI Imam Fauzi Surahmat /Kabarbesuki.com

 

MANTRA SUKABUMI – Masuknya beberapa pengusaha kaya raya atau crazy rich ke Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi perhatian publik sejak perombakan kabinet; seperti Muhammad Lutfi dan Sandiaga Uno.

Bahkan, masuknya nama-nama menteri yang dianggap crazy rich ini dalam kabinet juga dinilai membuka peluang mereka sebagai calon-calon presiden (capres) potensial di Pemilu 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan sempat menekankan untuk menentukan ukuran crazy rich di Indonesia. Hingga Djayadi mengambil kesimpulan, crazy rich ukurannya adalah kekayaan pribadi ratusan miliar.

Baca Juga: ShopeePay Hadirkan Super Online Deals untuk Sambut Momen Akhir Tahun di Era New Normal Jadi Bermakna

Baca Juga: Ditinggal Istri ke Amerika, Sandiaga Uno Kedapatan Berduaan dengan Sosok Ini di Bali

"Ya tentu saja (membuka peluang crazy rich di kontestasi Pilpres). Kenapa Sandi mau masuk kan, sejumlah nama ini kan. Pertama, secara umum masuknya crazy rich biasa, sudah sering. Nah sejumlah nama ini mungkin akan menjadi pontential contender (lawan potensial) di 2024, kepemimpinan selanjutnya," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan.

Hal ini disampaikan Djayadi dalam diskusi daring Forum Jurnalis Politik (FJP) yang bertajuk "Crazy Rich Masuk Kabinet: Membaca Plutokrasi di Era Jokowi", Minggu, 27 Desember 2020.

Menurut Djayadi, dengan mereka memperoleh posisi sebagai menteri, tentu orang yang berada di kabinet punya panggung yang lebih luas. Dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun Instagram @forumjurnalispolitik, 27 Desember 2020.

Seperti Sandi yang memiliki panggung yang lebih luas, apalagi kalau Sandi berhasil memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), kementerian ini strategis karena berkaitan erat dengan pemulihan ekonomi, pariwisata dan ekonomi dan kreatif.

"Pariwisata, khususnya yang domestik sangat penting untuk recovery (pemulihan) ekonomi, karena pariwisata masih sangat sulit dilakukan akibat banyaknya negara yang masih melakukan pembatasan," katanya.

Djayadi melanjutkan, bagi para crazy rich yang memegang posisi menteri ini akan menjadi panggung yang lebih besar, mereka punya kesempatan yang lebih luas saat di kabinet.

Beberapa crazy rich yang masuk di kabinet yakni Sandi Uno, M Lutfi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Tak Hanya Asam Urat, Ternyata Mandi Malam Bisa Sebabkan 9 Bahaya Ini untuk Kesehatan Tubuh Anda

Baca Juga: Tak Disangka, Jarang Mandi Ternyata Bisa Sebabkan 6 Bahaya Ini, Salah Satunya Picu Stres dan Depresi

"Karena dalam politik, pembiayaan itu penting, mereka punya panggung, biayanya memungkinkan," ujar Djayadi. Dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal Youtube Forum Jurnalis Politik pada 28 Desember 2020.

Djayadi menilai, Jokowi pun menyadari potensi itu dan tidak masalah, karena sejauh ini ia tidak memiliki calon mahkota untuk didukung di Pilpres 2024. Calon mahkotanya yakni Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution baru menjadi Wali Kota, sehingga Jokowi melihat siapa yang nantinya bisa membantu ke depan.

"Saya kira Bobby dan Gibran belum lah untuk di 2024. Tapi, dengan Pak Jokowi beri pangung untuk semua yang potensial, dia (Jokowi) akan punya hubungan yang baik dengan semua yang potensial jadi pemimpin nasional ke depan. Dari sisi itu, strategi yang bagus. Pak Jokowi, kecuali Undang-Undang Dasar kita diamandemen, Pak Jokowi tidak bisa maju lagi di 2024," kata Djayadi Hanan.***

 

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler