Sulawesi Barat Kembali Dilanda Gempa Susulan, Mensos Risma : Sebelumnya Sudah Diprediksi BMKG

16 Januari 2021, 17:00 WIB
Aparat TNI bersama Mentri Sosial Tri Rismaharini (tengah) mengunjungi bencana gempa yang mnewaskan 34 warga dan ratusan luka serta lima belas ribu pengungsi, Jumat, 15 Januari 2021. Sulawesi Barat Kembali Dilanda Gempa Susulan, Mensos Risma : Sebelumnya Sudah Diprediksi BMKG /ANTARA/M Faisal Hanafi/.*/ANTARA/M Faisal Hanafi

 

MANTRA SUKABUMI - Mamuju Sulawesi Barat kembali di terjang gempa susulan pada hari Jumat 15 Januari 2021 kemarin.

Berbarengan dengan gempa susulan tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini beserta rombongan berada dilokasi gempa sehingga rombongan Mensos berhamburan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri.

Pertemuan rombongan Menteri Sosial ini dilaksanakan di kantor AirNav Mamuju Sulawesi Barat. Gempa susulan tersebut menyebabkan kantor AirNav retak.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Hadirkan ShopeePay di Gerai Usaha

Baca Juga: Ketua DPR RI Beri Kabar Duka, Puan Maharani: Semoga Korban Meninggal Dunia Diterima Amal Baiknya

Menteri Sosial Tri Rismaharini dan rombongan berhamburan ke luar dari ruangan saat terjadi gempa susulan pada saat meninjau lokasi gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, pada Jumat 15 Januari 2021.

Dikutip mantrasukabumi.com dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Linjamsos Oke pada Sabtu, 16 januari 2021 terlihat Mensos Risma berada di luar ruangan bersama dengan rombongan.

Mensos Risma mengatakan, dirinya sudah menghubungi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan menyebutkan akan terjadi gempa susulan.

"Permasalahannya apakah gempa susulan itu besar atau berakibat tsunami, itu yang belum bisa diprediksi," katanya.

Baca Juga: Michelle Hancurkan Pernikahan Andin dengan Cara Ini, Kelanjutan Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini

Selain memastikan kelancaran bantuan logistik, Mensos Risma juga tegaskan adanya bantuan tenaga kesehatan yang tiba di Sulbar untuk menangani korban yang berada di rumah sakit regional dan pusat.

Akses darat menuju lokasi bencana di Mamuju, Sulbar masih terputus akibat longsor di sejumlah titik. Untuk itu, sangat menyulitkan distribusi bantuan logistik dari wilayah sekitar.

Tidak hanya itu, sebanyak 43 orang tim terpadu yang terdiri dari Kemensos, BNPB, Kemenkes, Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang masuk melalui bandara Hasannudin Makasar melanjutkan dengan jalan darat telah melakukan perjalanan selama 8 jam tiba di kota Polowali Mandar belum bisa sampai ke Kota Mamuju.

Sejumlah relawan dan TNI Polri terus melakukan pembersihan jalan yang tertimbun longsor di sejumlah titik jalan trans Sulawesi.

Baca Juga: China Bangun Rumah Sakit dalam Lima Hari untuk Lawan Lonjakan Infeksi Covid-19

Baca Juga: Proses Penyaluran BLT BPJS Dilanjutkan, Ini Syarat Dapatkan Bantuan Subsidi Upah Rp2,4 Juta

Menurut pengakuan salah satu Tim dari Kemensos, Alek Triyono bahwa sepanjang malam hujan terus tidak berhenti membuat perjalanan tim tidak bisa cepat dan harus beberapa kali terhenti.

Setibanya di Polman, tim istirahat dan berkoordinasi dengan BNPB, akhirnya diputuskan melanjutkan perjalanan dengan helikopter milik BNPB yang sudah standby di Mamuju.

Data Badan Penanggulangan Bencana Nasional mencatat sebanyak 43 orang meninggal dunia akibat gempa di Sulbar. Korban paling banyak ada di Kabupaten Mamuju.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan korban tewas di Mamuju ada 34 orang. Sembilan korban tewas lainnya ada di Kabupaten Majene. Dua wilayah di Sulbar ini jadi wilayah terparah akibat gempa bumi.***

 

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler