Vaksin Sinovac Halal, MUI Sebut Tidak Mungkin Main-main dengan Fatwa

30 Januari 2021, 17:40 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Vaksin Sinovac Halal, MUI Sebut Tidak Mungkin Main-main dengan Fatwa.*/ /Pixabay.com/torstensimon

MANTRA SUKABUMI – Tim dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah melihat unsur-unsur atau aspek pembuatan dari vaksin Sinovac, dimana vaksin tersebut menggunakan bagian dari jenis virus yang sudah dilemahkan.

Kemudian, tim MUI mendapatkan kesimpulan akan kehalalan dari vaksin tersebut, setelah menyaksikan prosesnya dari awal sampai akhir. MUI akan bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut dan tidak main-main dengan fatwa.

Selain itu, mendorong agar pemuka agama juga membantu dalam sosialisasi vaksinasi dan mengusulkan pelatihan kepada da'i dan khotib untuk memahami tentang vaksinasi. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah K.H. Muhammad Cholil Nafis pastikan kehalalan vaksin Sinovac.

Baca Juga: Brand Lokal Favorit Masyarakat Kini Hadir Jadi Merchant Baru ShopeePay

Baca Juga: Hengky Kurniawan Sampaikan Berita Duka, Sahrul Gunawan: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un

"Majelis ulama itu yang bertanggung jawab di hadapan Allah. Betapa dosanya kalau kita main-main dengan fatwa," kata Cholil Nafis seperti dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews.com pada Sabtu, 30 Januari 2021.

Dia menegaskan bahwa MUI tidak mungkin sembarangan mengeluarkan fatwa akan kehalalan vaksin Covid-19, memastikan bahwa tidak mengandung babi.

"Kita menyatakan vaksin corona sinovac itu adalah suci, penegasan adalah halal. Halal itu adalah sesuatu yang suci, karena tidak mungkin dikatakan halal kalau itu tidak suci," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Cholil juga mengatakan perlu kerja sama untuk terus mengingatkan masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan, karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Baca Juga: Tak Hanya Perberat Kinerja Ginjal dan Jantung, Ternyata Garam Himalaya Miliki 3 Bahaya ini bagi Kesehatan

Baca Juga: Merasa Tersinggung dengan Pernyataan Mahfud MD, Natalius Pigai Beri Tanggapan ini

Ia mengatakan yang bisa dilakukan adalah terus mengingatkan masyarakat tanpa bosan akan pentingnya protokol kesehatan, meskipun menurutnya sebagian besar masyarakat sudah paham akan hal itu.

"Oleh karena itu barangkali perlu juga tema-tema keagamaan itu selalu menyinggung berkenaan dengan pentingnya vaksinasi dalam jangka sebulan, tiga bulan sampai akhir tahun kepada masyarakat agar masyarakat juga sadar," katanya.

MUI sendiri akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satgas Penanganan Covid-19 terkait pelatihan tersebut.***

Editor: Encep Faiz

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler