MANTRA SUKABUMI - Beredar kabar bahwa PDI Perjuangan di Pilkada DKI Jakarta mendatang akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon Gubernurnya.
Menanggapi kabar tersebut, Muannas Alaidid menyampaikan bahwa jika hal tersebut benar, sangat disayangkan sekali.
Muannas menyebut bahwa pada Pilkada sebelumnya pun Anies Baswedan dinilai telah menodai demokrasi yang sulit dimaafkan.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
Baca Juga: Prabowo Subianto: Kita Akan Berangkat Telanjang, Tidak Ada yang Bisa Kita Bawa
Sehingga, jika pada Pilkada mendatang Anies Baswedan kembali dicalonkan tidak menutup kemungkinan akan kembali terulang.
“Menangnya Politik SARA dalam Pilkada DKI lalu ‘noda hitam’ bagi demokrasi kita yang sulit untuk dimaafkan," imbuhnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun Twitter @muannas_alaidid pada Sabtu, 6 Februari 2021.
Baca Juga: Buat Netizen Terpesona, Begini Penampilan Baru Azka Corbuzier Usai di Make Over Ivan Gunawan
Baca Juga: Demokrat Kukuh Minta Jokowi Jawab Surat dari AHY, Ferdinand: Presiden Jangan Dipaksa-paksa Dong
Diketahui, kabar pengusungan Anies Baswedan oleh PDIP datang dari Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta yang merupakan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jakarta Gembong Warsono.
Namun, disebutkan Gembong bahwa kabar itu hanyalah sebuah ‘kemungkinan’ dalam berpolitik.
Lebih lanjut, Gembong mengatakan bahwa keputusan untuk mengusung Anies Baswedan atau orang lain tentu ada di tangan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum.
"Nggak benar kalau DPD mencalonkan Anies, nggak seperti itu. Karena kalau soal penetapan calon itu kewenangan DPP partai, khususnya ibu ketua umum," kata Gembong.***