Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek, Yenny Wahid Pajang Gambar Gus Dur Kenakan Baju China

12 Februari 2021, 15:45 WIB
Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek, Yenny Wahid Pajang Gambar Gus Dur Kenakan Baju China /Tangkapan Layar Instagram/ @yennywahid

MANTRA SUKABUMI – Zannuba Ariffah Chafsoh yang dikenal dengan Yenny Wahid menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek dengan cara yang unik.

Yenny mengunggah gambar ayahnya, Abdurrahman Wahid yang terlihat sedang memberi salam khas masyarakat China.

Gambar itu berupa lukisan dengan berlatar belakang seekor Naga Hijau, sementara Gus Dur, panggilan akrab Presiden RI ke-4 itu mengenakan baju khas China dengan warna merah.

Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30%

Baca Juga: Cuaca Hari ini Kamis 11 Februari 2021, BMKG Sebar Peringatan Dini untuk 10 Wilayah ini

“Happy Chinnese New Year 2572 untuk teman-teman yang merayakan. Gong Xi Fa Cai, Xin Nian Kuai Le,” tulis Yenny melalui unggahannya.

“Semoga di tahun kerbau logam ini lebih banyak rezeki, kesehatan dan kebahagiaan yang berlimpah untuk kita semua,” sambung Yenny Wahid sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com melalui unggahan akun Instagram @yennywahid pada Jumat, 12 Februari 2021.

Yenny Wahid pun berpesan untuk semangat menatap ke depan dan melupakan kesedihan di masa lalu.

“Jalani tahun kerbau dengan semangat baru. Jangan ingat kesedihan di tahun tikus yang sudah berlalu,” ujar Yenny Wahid.

Putri mantan Presiden ini memberi nasihat dengan menyinggung istilah-istilah yang akrab digunakan para politisi, cebong dan kadal.

Baca Juga: Tanggapi Cuitan HNW, Ferdinand: Saya Baru Tahu Ternyata Kalian Semua Lemah

“Yang penting, hadapi pandemi kita harus bersatu. Kalau masih bawa2 cebong dan kadal, itu namanya halu,” sentil Yenny.

Penerus Gus Dur di dunia politik ini membuka rahasia, ternyata gambar Gus Dur yang dipajang di instagram ini merupakan hadiah dari seseorang.

“Terimakasih kepada seniman yang telah membuat gambar Gus Dur diatas. Mohon maaf telah memajang karyanya tanpa minta ijin lebih dahulu. Xie xie,” kata Yenny Wahid.

Gus Dur semasa hidupnya dikenal dekat dengan semua ras dan golongan, termasuk warga China yang saat itu dinilai kurang mendapat tempat di negeri ini.

Pada tahun 1993, Gus Dur menerima Ramon Magsaysay Award, sebuah penghargaan yang cukup prestisius untuk kategori Community Leadership.

Abdurrahman Wahid dinobatkan sebagai "Bapak Tionghoa" oleh beberapa tokoh Tionghoa Semarang di Kelenteng Tay Kak Sie, Gang Lombok, yang selama ini dikenal sebagai kawasan Pecinan pada tanggal 10 Maret 2004.

Baca Juga: Usai Komentari Kematian Ustadz Maaher At-Thuwailibi, Nasib Buruk Menimpa Novel Baswedan

Gus Dur juga mendapat penghargaan dari Simon Wiesenthal Center, sebuah yayasan yang bergerak di bidang penegakkan Hak Asasi Manusia. Gus Dur mendapat penghargaan tersebut karena menurut mereka ia merupakan salah satu tokoh yang peduli terhadap persoalan HAM.

Selain itu, Gus Dur juga memperoleh penghargaan dari Mebal Valor yang berkantor di Los Angeles karena Gus Dur dinilai memiliki keberanian membela kaum minoritas, salah satunya dalam membela umat beragama Konghucu di Indonesia dalam memperoleh hak-haknya yang sempat terpasung selama era orde baru.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Instagram @movreview

Tags

Terkini

Terpopuler