Presiden Jokowi Sebut Orang Indonesia Harus Cinta Barang Lokal dan Benci Produk Asing

4 Maret 2021, 19:43 WIB
Presiden Jokowi Sebut Orang Indonesia Harus Cinta Barang Lokal dan Benci Produk Asing./ /Instagram.com/@Jokowi

MANTRA SUKABUMI - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa konsumen Indonesia harus didorong untuk mencintai merek dalam negeri atau barang lokal dan membenci produk asing, pada Kamis, 4 Maret 2021.

Jokowi mendesak para pejabat untuk tetap berada di jalur, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 5 persen tahun ini.

Berbicara dalam rapat nasional Kementerian Perdagangan, Jokowi, begitu sapaan akrab Presiden, mengimbau industri untuk menggunakan komponen lokal daripada mengimpornya.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Moeldoko Berangkat ke KLB, Andi Arief: Mudah-mudahan Jokowi dan Mensesneg Juga Mahfud MD Tak Tahu

“Masyarakat harus bangga dengan produk lokal,” ujar Presiden Joko Widodo. Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com, tanggal, 4 Maret 2021.

Ia menambahkan, branding itu penting dan merek atau produk lokal dari usaha kecil dan menengah (UKM) harus dipajang di mal dan diberi spot terbaik. Merek asing bisa dipajang di samping, kata presiden.

“Karena jumlah penduduk kita, penduduk Indonesia lebih dari 270 juta orang. Kita harus menjadi konsumen paling setia atas produk kita sendiri,” ujarnya.

“Seruan untuk mencintai produk kita sendiri, harus terus digaungkan. Juga, gaung kebencian untuk produk luar negeri,” lanjutnya.

Baca Juga: KLB Ilegal Moeldoko akan Digelar Besok, Andi Arief Harap Mafud MD Larang Kudeta karena Jokowi Sudah Tak Dengar

Baca Juga: Gelombang 13 Program Kartu Prakerja Resmi Dibuka, Semua WNI Boleh Daftar, Cek Syaratnya di www.prakerja.go.id

Ia menambahkan, "Cintai barang kita, benci produk dari luar negeri. Sehingga masyarakat kita benar-benar menjadi konsumen setia produk Indonesia," katanya.

Pegawai kementerian harus kreatif dan inovatif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, katanya juga.

Target pertumbuhan 5 persen yang ditetapkan dalam APBN harus benar-benar tercapai. Sekali lagi, 2021 adalah tahun pemulihan yang harus dilandasi semangat optimisme.

“Untuk itu, saya secara khusus meminta kepada jajaran Kementerian Perdagangan agar tidak hanya bekerja secara normatif. Harus ada terobosan kreatif. Harus ada terobosan-terobosan inovatif,” katanya.

Baca Juga: Andi Arief Tiba-tiba Minta Menko Polhukam Mahfud MD Hentikan Moeldoko agar Tak Terjadi Pertumpahan Darah

Baca Juga: Minta Mahfud MD Larang Moeldoko, Andi Arief: Kudeta Partai Bisa Timbulkan Korban dan Tumpah Darah

Jokowi juga mengatakan, bahwasannya sektor perdagangan digital di Indonesia harus terus dikembangkan.

“Indonesia tidak boleh menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil. Negara lain sudah banyak mengalami hal ini dan jangan sampai kita menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil,” kata Presiden.

Indonesia mengalami kontraksi ekonomi sebesar 2,07 persen tahun lalu, kontraksi tahunan pertama sejak krisis keuangan Asia pada tahun 1998.

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat kontraksi tersebut relatif moderat dibandingkan negara lain.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler