MANTRASUKABUMI - Kades Cijalingan ditemani Apdesi kabupaten sukabumi sambangi kediaman Dedi Mulyadi di Purwakarta.
Kades Cijalingan sambangi rumah Dedi Mulyadi lantaran tidak bertemu saat Dedi melakukan Kunjungan ke Desa Cijalingan.
Kunjungan Dedi ke Desa Cijalingan pada Selasa, 16 Maret 2021 lalu, untuk menemui Eko guru yang ditegur aparat desa Cijalingan lantaran membagikan video jalan rusak di media sosial.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: BWF Akhirnya Buka Suara, Mengaku Frustasi dan Menyesal Indonesia Harus Diusir dari All England
Maksud tujuan kedatangan kades Cijalingan yang ditemani Apdesi Sukabumi ke rumah Dedi adalah untuk mengklarifikasi persoalan antara staff desanya dengan Eko.
Dikutip mantrasukabumi.com dari channel YouTube Dedi Mulyadi, yang membagikan momen pertemuan mereka di rumahnya pada Sabtu, 20 Maret 2021.
"Prinsipnyakan bukan soal ributnya yang panjang, atau bullynya yang nggak pernah berakhir, yang penting jalannya harus beres," ujar Dedi di channel you tobe miliknya.
Pada pertemuan itu Kades Cijalingan berkesempatan menjelaskan kondisi jalan desanya yang viral di banyak media.
Baca Juga: Selain Merek dan Model Mobil, Umur Mobil Bekas juga jadi Pilihan Penting Masyarakat Indonesia
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Minggu 21 Maret 2021: Virgo Istirahatlah, Penyakit Mulai Berdatangan
"Panjang jalan desa 1.650 meter, sekitar 50% rusak parah. Sudah pernah diperbaiki dengan lapen dari dana Banprov tahun 2019," jelas Kades Cijalingan.
Jalan rusak yang viral tersebut pernah dibangun lapen dengan anggaran 97 juta dari dana Banprov. Saat ini memang kondisinya sudah rusak kembali.
Kades Cijalingan memaparkan bahwa pemerintahan Desa pernah menganggarkan sekitar 250 juta untuk perbaikan jalan tersebut.
Namun karena pandemi Covid 19, anggaran Desa tahun 2020 direfocusing untuk penanganan Covid 19, sehingga tidak ada anggaran untuk pembangunan fisik.
Pada kesempatan itupun Kades Cijalingan menjelaskan duduk permasalahan awal viralnya video jalan rusak di Desanya.
"Jadi di hari Rabu itu (10 Maret 2021), dengan Pa Ekonya sendiri itu sudah selesai. Pa Eko dan anak-anak (aparat desa) sudah sasalaman, sudah islah," ujar Kades Cijalingan.
"Rame perjalan ini karena ada uploadan video di hari kamis (11 Maret 2021), waktu aparat Desa marah ada yang video dan di posting," tambah Kades Cijalingan.
Dedi mulyadipun menjelaskan metodologi pengelolaan pemerintah saat ini, yang sudah berbasis IT. Karena sudah berbasis IT kalo ada postingan dari IT jangan didatangi.
Baca Juga: Mendag dan Kabulog Beda Pendapat Soal Impor Beras, Gus Nadir: Bingung Harus Pilih Mazhab Mana
Dedi menyarankan jika ada postingan mengenai desa di media jangan didatangi langsung tapi cukup dijawab di media lagi.***