MANTRA SUKABUMI - Partai Demokrat kubu Moeldoko telah melakukan konferensi pers di Hambalang Bogor Jawa Barat beberapa hari lalu, Herzaky Mahendra Putra mengatakan peserta yang hadir saat itu disebutkan sebagai begal politik.
Kepala badan komunikasi strategis DPP Partai Demokrat yakni Herzaky Mahendra Putra menyoroti acara tersebut dengan mengatakan juga sebagai konferensi rasa pemakaman.
Karena saat konferensi digelar hujan melanda yang disertai petir, dan peserta yang hadir saat itu harus berdesakan berlindung dan berteduh memenuhi 2 tenda yang disediakan.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Diduga Tempat Penyimpanan Dana Korupsi Hambalang, Gede Pasek: Andi Arief Masih Sakaw
Sehingga dengan kondisi tersebut menurut Herzaky Mahendra Putra seperti sedang acara pemakaman.
"Begal politik yang frustasi. Konferensi pers rasa pemakaman di tengah hujan petir," ujar Herzaky Mahendra Putra sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Tweeter resminya @Herzaky_ pada 27 Maret 2021.
Kepala Badan Komunikasi Strategis atau Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan, konferensi pers itu merupakan bentuk frustasi dan upaya menutupi rasa malu kepada peserta KLB dan khalayak luas.
Menurut Herzaky Sebuah upaya pengalihan isu dari rentetan kegagalan upaya kebohongan publik yang mereka lakukan selama dua minggu terakhir.
Baca Juga: Merasa Diftnah oleh Andi Arief Terlibat Kasus E-KTP, Marzuki Alie Tidak akan Cabut Laporannya
Salah satu penggagas KLB Sumatera Utara yakni Max Sopacua mengatakan, Hambalang dipilih menjadi lokasi konferensi pers karena kasus korupsi proyek Hambalang telah merontokkan elektabilitas Partai Demokrat.
Menurut Max Substansinya yang harus dicatat, karena proyek Sport Centre Hambalang adalah salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Partai Demokrat.
Seperti diketahui Kasus proyek Hambalang telah menjadi bancakan petinggi Partai Demokrat kala itu.
Andi Mallarangeng, M Nazarudin hingga Ketua Umumnya saat itu Anas Urbaningrum terjerat kasus korupsi proyek Hambalang.
Baca Juga: Sebut Jokowi Tidak Kompeten Menjadi Presiden, Amien Rais: ini Penilaian Dijamin UU, Bukan Menghina
Baca Juga: Ingat, BNPB Minta Masyarakat pada Tanggal 26 April 2021 untuk Bunyikan Kentongan dan Sirine
Saat Konferensi pers tersebut Max Sopacua menyatakan, masih ada nama-nama lain yang terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang,tetapi hingga saat ini belum tersentuh oleh hukum.
Kubu Moeldoko menyerukan kepada lembaga hukum dan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menindaklanjuti.
Karena menurut Max ada yang belum dilanjutkan sesuai statement kemudian ada saksi-saksi terhadap siapa saja yang menikmati tindak pidana korupsi Hambalang.***