Siapkan Buku Program Prioritas Kemenag 2021-2024, Menag Gus Yaqut: Pastikan Hal ini Benar Bisa Dilaksanakan

5 April 2021, 17:59 WIB
Siapkan Buku Program Prioritas Kemenag 2021-2024, Menag Gus Yaqut: Pastikan Hal ini Benar Bisa Dilaksanakan./ //Dok. Kemenag RI

 

MANTRA SUKABUMI - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau yang sering disapa Gus Yaqut ini telah menyiapkan sebuah buku Program Prioritas Kemenag.

Buku yang diluncurkan oleh Kementerian Keagamaan ini berisikan tentang kebijakan dan arahan program prioritas pada 2021-2024.

Dalam kesempatan tersebut Menag Yaqut mengingkan dan memastikan agar arahan program prioritas ini benar-benar bisa dilaksanakan, bahakan ia meminta agar tidak terlewatkan dan tak teranggarkan dengan baik.

Baca Juga: Catat Sekarang Juga, 6 Tips Jaga Pola Makan ini Terbukti Ampuh Stabilkan Gula Darah dan Bantu Cegah Diabetes

"Saya hanya ingin memastikan dalam Rakernas ini kebijakan dan program prioritas Kementerian Agama ini benar-benar bisa dilaksanakan. Saya tidak mau ada satu pun program kebijakan program prioritas Kemenag terlewatkan dan tak teranggarkan dengan baik," ujar Menag Yaqut sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Senin, 5 April 2021.

Hal ini disampaikan oleh Menaga Yaqut pada saat membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag secara virtual, yang dilaksanakan pada Senin, 5 April 2021.

Menurut Menag Yaqut, dalam buku panduan tersebut menyinggung terkait masalah, seperti halnya moderasi beragama dan tata kelola organisasi yang mesti dibenahi di Kementerian Agama.

Selanjutnya Menag Yaqut menjelaskan yang dimaksud moderasi adalah sebagian masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal keagamaan telah terjebak dalam dua sisi, yakni ekstrem kiri dan kanan, atau sisi liberal dan konservatif.

Kedua paham tersebut, apabila tak bisa dipertemukan dalam satu titik, akan berakibat pada masalah-masalah yang akan muncul di kemudian hari. Moderasi ini kemudian muncul dan sebagai suatu ikhtiar untuk menjadikan pemahaman dan perilaku keagamaan berada di tengah-tengah.

 Baca Juga: Sering Dianggap Remeh, Ternyata 7 Buah dan Sayuran Berikut Ini Ampuh Cegah Stroke dan Lindungi Jantung

"Pemahaman ini (moderasi keagamaan) saya kira akan menjamin bangsa ini dengan berbagai macam keragamannya, bisa tetap langgeng dan terus bertahan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata dia.

Ia ingin agar moderasi keagamaan yang telah disusun menjadi panduan bagi jajarannya dalam menelurkan arah kebijakan di Kementerian Agama.

"Oleh karena itu, program ini saya ingin terjamin pelaksanaannya. Kita sudah turunkan dalam matrik-matrik program yang lebih detail, dan nanti bisa dipelajari atau mungkin kalau ada kekurangan atau kelebihan bisa dibahas di komisi-komisi," ucapnya.

Hal kedua yang menjadi mandatori yakni perbaikan tata kelola organisasi. Menag ingin pelayanan publik di Kementerian Agama dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk perkembangan teknologi.

Menag mengaku masih mendapat masukan dari masyarakat terkait layanan Kemenag yang panjang dan berbelit. Yaqut meminta jalur layanan itu bisa dipotong agar lebih ringkas dan cepat.

"Kita sekarang tidak bisa lagi memberikan pelayanan dengan cara lama, hadir fisik, tapi melakukan perubahan secara digital," kata dia.

 Baca Juga: Akibat Cuaca Ekstrem, Kepala BNPB Doni Monardo Tempuh Jalur Darat ke Lokasi Bencana di Flores Timur

Untuk mewujudkan percepatan transformasi publik, Yaqut mengatakan bahwa saat ini tengah disiapkan Situation Room dan Super Apps.

Situation Room digunakan untuk memantau perkembangan dan pergerakan dinamika masyarakat, baik sosial, politik, maupun keagamaan agar Kemenag bisa memberikan respons secara cepat atas apa yang terjadi di masyarakat.

Sementara Super Apps disiapkan untuk menjadi jembatan dari semua aplikasi layanan yang ada di Kementerian Agama. Dengan begitu, semua aplikasi pelayanan akan berada dalam satu pintu yang sama.

"Saya membayangkan, masyarakat yang membutuhkan pelayanan tidak perlu lari dari satu meja ke meja lain. Meski sudah ada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), ini secara kualitas harus ditingkatkan," ujarnya.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler