Sikapi Isu Tuduhan Radikal, Haris KNPI: Kita Bersaudara atau Bermusuhan, Kebenaran hanya Milik Allah SWT

11 April 2021, 07:54 WIB
Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama menyebut Kang Dede manusia pemecah belah karena mempermainkan agama. /Instagram/@harispertama /

MANTRA SUKABUMI - Haris Pertama atau yang dikenal Haris KNPI buka suara menyikapi isu tuduhan radikal.

Haris KNPI mengungkapkan bahwa sekarang ini sedikit-sedikit menuduh Radikal, ia bingung kita ini bersaudara atau bermusuhan.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Haris KNPI melalui akun twitter pribadinya pada 11 April 2021.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Info Peringatan Dini BMKG Minggu 11 April 2021, Terdapat 10 Wilayah Alami Hujan dan Angin Kencang

"Sedikit-sedikit menuduh Radikal... bingung saya, kita ini bersaudara atau bermusuhan ???," cuit Haris seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @knpiharis pada Minggu, 11 April 2021.

"Tidak ada kebenaran yang mutlak milik seseorang atau kelompok, kebenaran yang mutlak itu hanya milik Allah SWT," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Kata Siapa Tak Bisa Mudik, bagi Masyarakat ini Diperbolehkan Mudik Lebaran 2021

Sebagaimana diketahui, sebelumnya kajian Ramadhan yang direncanakan di Pelni dibatalkan, karena diduga diisi ustadz yang Radikal.

Rektor UIC Jakarta, Musni Umar pun ikuti menanggapi hebohnya pemberitaan pembatalan pengajian di Pelni tersebut.

Musni Umar menyebut bahwa pembatalan pengajian di Pelni merupakan bentuk permusuhan yang nyata.

Musni Umar juga menyampaikan keperihatinannya terhadap pembatalan pengajian di Pelni dengan isu radikalisme.

Baca Juga: Christ Wamea Bandingkan Presiden Jokowi dengan Presiden Pertama Timor Leste saat Kunjungi Lokasi Bencana

Saya amat prihatin pembatalan pengajian di Pelni dgn isu radikalisme," cuit Musni Umar seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @musniumar pada Sabtu, 10 April 2021.

Dirinya juga mengatakan bahwa menggolongkan beberapa ulama sebagai radikal merupakan serangan nyata terhadap dakwah.

"Beberapa ulama digolongkan radikal. Ini serangan nyata terhadap dakwah," ujarnya.

Sebelumnya, Komisaris Independen PT Pelni mengatakan untuk tindakan tegas sekaligus untuk mewaspadai penyebaran isu radikalisme di jajaran BUMN.

Baca Juga: Waspada, Mie Instan Ternyata jika Dikonsumsi secara Rutin Dapat Timbulkan Kanker

Menurut dia, Ini harus jadi pelajaran sekaligus perhatian kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan untuk mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme.

Acara pengajian Ramadhan onlien itu rencananya diisi oleh pembicara KH Cholil Nafis (Ketua Bidang Pengurus MUI Pusat), Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Ustaz Firanda Andirja, Ustaz Rizal Yuliar Putrananda, dan Ustaz Subhan Bawazier.

Keprihatinan juga diungkapkan Ustad Hilmi Firdausi yang menyayangkan adanya pembatalan pengajian du BUMN

"Saya dengar ada lagu ya penceramah yang dibatalkan di BUMN. Pelakunya masih sama, tahun lalu saya jadi korban," cuit Hilmi di akun twitter pribadinya, pada 9 April 2021.

Ia mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian pembatalan kajian Ramadhan tersebut.

"Prihatin, hari ini masih ada aj oarang seprti itu," tambah Hilmi

"Tahun ini, dari 100an jadwal yg masuk selama Ramadhan, saya perintahkan staf saya untuk menseleksi, daripada saya dibatalkan mending saya yang batalkan," pungkasnya.***

 

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler