Kasus Covid-19 Melonjak di Dunia, Menkes: Jangan Sampai PPKM Sia-Sia Karena Kurang Waspada

18 April 2021, 22:13 WIB
Kasus Covid-19 Melonjak di Dunia, Menkes: Jangan Sampai PPKM Sia-Sia Karena Kurang Waspada./* /Tangkapan layar video di kanal Youtube Sekretariat Presiden

 

MANTRA SUKABUMI – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat tetap waspada karena sejumlah negara di dunia saat ini dilaporkan sedang mengalami lonjakan kasus penularan COVID-19.

Himbauan Menkes ini bukan tanpa alasan, mengingat kasus Covid-19 di sejumlah negara sedang mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Keadaan ini membuat ketersediaan vaksin menjadi penting, namun menjaga protokol kesehatan dengan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah jangan sampai sia-sia.

"Kita lihat ada lonjakan 'wave' (gelombang) yang tinggi di Eropa dan Asia seperti di India, Filipina, Papua Nugini, dan di Negara Amerika Selatan seperti Chili dan Brazil," kata Budi Gunadi Sadikin di Garuda Indonesia Cargo, Terminal Cargo Bandara Soetta, Minggu, 18 April 2021.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Denny Darko Sarankan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Jangan Tinggal Satu Rumah untuk Sementara Waktu

Untuk itu, lanjut Menkes, masyarakat diimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan agar upaya keras pemerintah mengendalikan kasus COVID-19 tidak sia-sia.

"Jangan sampai program pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang berjalan membuat kita jadi tidak waspada karena lonjakan bisa terjadi lagi. Jangan sampai usaha keras kita sia-sia karena lupa kurang siaga," ujar Menkes, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Antara pada Minggu, 18 April 2021.

Untuk diketahui, pada Minggu (18 April 2021) siang, Indonesia menerima kedatangan 6 juta bulk (bahan baku) vaksin COVID-19 dari Sinovac, China.

Kedatangan bulk vaksin ini merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk vaksin yang akan diterima Indonesia tahun ini.

Baca Juga: Pantas Saja Nabi Muhammad SAW Larang Umatnya Cabut Uban, Ternyata ini Alasannya

Dengan adanya kedatangan 6 juta bulk vaksin ini, total bulk vaksin yang sudah diterima Indonesia adalah sebesar 59,5 juta bulk vaksin.

Untuk diketahui, total vaksin yang sudah diterima Indonesia sebelumnya sejumlah 3 juta dosis vaksin produk jadi dari Sinovac, 1,11 juta dosis vaksin produk jadi Astrazeneca dari Covax/Gavi, dan 53,5 juta dosis bulk dari Sinovac.

Adapun rincian vaksin yang sudah diterima Indonesia meliputi vaksin Sinovac dan Astrazeneca baik dalam bentuk jadi maupun bulk adalah; Pertama, 1,2 juta dosis Sinovac bentuk jadi pada 6 Desember 2020.

Kedua, 1,8 juta dosis Sinovac bentuk jadi pada 31 Desember 2020. Ketiga, 16,5 juta dosis Sinovac dengan perincian 15 juta bulk/bahan baku ditambah 1,5 juta overfill atau setengah jadi pada 12 Januari 2021.

Baca Juga: Tangisan Bahagia Ferdinand Hutahaean: Minta Sampaikan Salam ke Yuni Shara

Baca Juga: Tanda Kiamat Semakin Terlihat, Rasulullah SAW Anjurkan Tempati Tiga Negeri ini

Keempat, 11 juta dosis Sinovac dengan perincian 10 juta bulk/bahan baku ditambah 1 juta overfill atau setengah jadi pada 2 Februari 2021. Kelima, 10 juta dosis Sinovac bulk pada 2 Maret 2021.

Keenam, 1,1 juta dosis Astrazeneca pada 8 Maret 2021. Ketujuh, sebanyak 16 juta dosis, termasuk 1,5 juta overfilled dalam bentuk bulk atau bahan baku.

Pemerintah menargetkan 181,5 juta warga negara Indonesia untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 guna mempercepat imunitas kelompok (herd immunity).***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Info Publik

Tags

Terkini

Terpopuler