MANTRA SUKABUMI - Pemerintah secara resmi telah melabeli Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai teroris.
Selain itu, pemerintah juga telah menganggap sayap militer dari KKB di Papua yakni Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sebagai kelompok teroris.
Penggantian status KKB ini berganti usai terjadinya serangkaian penembakan dan pembunuhan di Papua dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: BCL Tampil Seksi saat Olahraga Gym dengan Pose Begini, Netizen: Please Jangan di Zoom
Salah satu kejadian ini merupakan penyebab terbunuhnya perwira senior intelijen Indonesia, Jenderal I Gusti Putu Danny Karya Nugraha pada pekan lalu.
Sebagai tanggapan insiden tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan penumpasan kelompok perlawanan bersenjata di Papua.
Beberapa hari kemudian, Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan bahwa KKB yang melakukan kejahatan di Papua digolongkan sebagai teroris.
Dikutip mantrasukabumi.com dari Asia Pacific Reports pada 6 Mei 2021, pernyataan ini menimbulkan reaksi bermacam di antara publik Tanah Air.
Pengamat polisi, Irjen Pol Purn Sisno Adiwinoto mengingatkan, menyebut KKB atau OPM sebagai teroris tidak akan menyelesaikan masalah di Papua Barat.
Baca Juga: Unggah Foto Habib Rizieq Shihab di Penjara, Tokoh Papua: Semoga Allah Selalu Lindungi Beliau
"Kalaupun ada, ini mungkin hanya kesempatan bagi kelompok perlawanan untuk melibatkan Amerika Serikat," kata Adiwinoto.
Philip Situmorang, Humas Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), meminta pemerintah berhati-hati dengan keputusan mereka dalam menyatakan status KKB Papua.
Pihak PGI telah memperingatkan bahwa Pemerintah pusat harus memilih pendekatan yang berbeda dengan kelompok-kelompok bersenjata di Papua.
Menurut Philip, melabeli KKB sebagai teroris secara psikologis akan berdampak pada masyarakat Papua.
Sehingga hal ini dapat menimbulkan ketakutan, ketidakpercayaan, dan kebencian di antara masyarakat di tanah Papua.
Ia juga menegaskan, sistem peradilan negara seringkali gagal memberikan keadilan yang adil dan transparan bagi para tersangka pelaku.
Sementara itu, Akademisi Papua Barat, Yamin Kogoya mengatakan jika KKB atau OPM memliki senjata rahasia.
Baca Juga: Tanggapi Novel Baswedan akan Dipecat Dari KPK, Rocky Gerung : Bagaikan Pagi Tanpa Matahari
Yamin Kogoya menjelaskan, dirinya pernah diberitahu jika KKB di Papua memiliki kekuatan rahasia yang mengontrol pola cuaca.
"Keluarga saya bilang kalau melihat hujan lebat atau awan tebal menutupi pegunungan, itu pertanda OPM sudah dekat atau OPM menciptakan cuaca buruk untuk membingungkan musuh-musuhnya," ujar Yamin.
Cerita seperti itulah yang membuat Yamin semakin penasaran dengan kelompok yang menamakan diri mereka OPM tersebut.
"Saya kemudian bertanya kepada orang yang lebih tua, siapa musuh OPM dan apakah OPM itu manusia atau roh hutan? Mereka akan mengatakan kepada saya bahwa OPM bukanlah roh hutan," lanjutnya.
Yamin memaparkan, para tetua kerap memberitahu jika OPM tidak bisa mengungkapkan identitas mereka karena bisa membahayakan anggota keluarganya.
"Mereka adalah manusia seperti kita, tetapi mereka tidak dapat mengungkapkan identitas mereka untuk menjaga anggota keluarga mereka aman dari interogasi jika identitas mereka yang sebenarnya diungkapkan kepada tentara Indonesia," tutur Yamin.
Baca Juga: Anies Baswedan Ajak Nonton Bareng Film Pulau Plastik, Netizen: Kami Rindu Pemimpin Sepertimu
Akademisi itu melanjutkan, menurut cerita di desa tempat tinggalnya, KKB alias OPM memiliki kekuatan alam untuk melawan tentara Indonesia.
"Menurut cerita desa, OPM memiliki kekuatan alam, dan mereka dapat mengaburkan pandangan tentara Indonesia dan membuat mereka gila. Saat itu, saya tercengang dengan cerita-cerita ini," tuturnya.
Dengan daya tarik tersebut, Yamin terus bertanya apakah OPM adalah sesuatu yang harus dikakuti dirinya ataupun masyarakat Papua.
Setiap mempertanyakan hal tersebut, lanjut Yamin, orang di desanya pasti mengatakan, masyarakat Papua tidak usah memiliki rasa takut terhadap OPM.
"Nak, jangan takut dengan OPM, karena OPM akan melindungimu, dan mereka akan mengusir TNI yang berkeliaran di sini, yang membunuh dan memperkosa perempuan," katanya.
Yamin mengungkapkan, dirinya tumbuh dengan jenis cerita seperti ini, dan ia yakni banyak orang Papua memiliki cerita sama tentang OPM.***