Ferdinand Hutahaean Sebut TWK Bukan untuk Kerdilkan KPK, Netizen: Lumayan Juga Usaha Ente

6 Mei 2021, 13:50 WIB
Ferdinand Hutahaean. /Instagram.com/@Ferdinand_Hutahaean

MANTRA SUKABUMI - Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebutkan bahwa Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pada Staf KPK bukan untuk mengkerdilkan KPK melainkan menguji kecintaan seseorang terhadap bangsanya.

Menurut Ferdinand Hutahaean, keputusan hasil TWK tersebut sudah mutlak bahwa mereka tidak layak jadi ASN.

Hal itu diungkapkan Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Pantas Saja 18 Juta Lebih Warga Nekat Mudik di Tahun 2021, Ternyata Ini Sebabnya

"Ketahuilah, test wawasan kebangsaan itu bkn utk mengerdilkan KPK, tp utk menguji cinta seseorang pd bangsanya. Yg tak lulus mmg tak layak jadi ASN. Itu mutlak..!," kata Ferdinand, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @FerdinandHaean3 pada Kamis, 6 Mei 2021.

Ferdinand mengatakan bahwa seseorang yang selama ini dianggap publik baik, dalam hal ini maksudnya Novel Baswedan yang tengah dalam penyidikan kasus korupsi akan berdampak buruk jika Novel disingkirkan.

Ferdinand Hutahaean Sebut TWK Bukan untuk Kerdilkan KPK, Netizen: Lumayan Juga Usaha Ente Ferdinand Hutahaean @FerdinandHaean3

"Publik jgn mau dibohongi dan ditipu oleh opini bahwa seolah tanpa Novel dan kawan2nya, kasus korupsi di KPK akan mandeg. Tidak.!! Banyak penyidik disana yg bagus dan berwawasan kebangsaan serta berintegritas. Justru jika Novel dkk keluar dr @KPK_RI, sy pikir akan baik dampaknya," ujar Ferdinand.

Menurut Ferdinand, seseorang bisa berubah sewaktu-waktu apalagi TWK berkaitan dengan dasar negara yang berpedoman dalam tingkah laku. Maka dari itu, mereka tak lulus artinya tidak memiliki rasa cinta terhadap Pancasila.

Baca Juga: Jenderal Gatot Nurmantyo Peringatkan Soal Pasukan Setan ke Papua, Christ Wamea: Semoga Presiden Jokowi Dengar

"Sahabat, seorang manusia itu bisa berubah, dari jahat jd baik, dr baik jd jahat. Dr cinta Pancasila jd musuh Pancasila," tuturnya.

Pernyataan Ferdinand menuai komentar dari Netizen.

"Ferdinand ...lumayan juga usaha ente lho...tapi klo ku pikir ente sedang menggarami air laut...mengecat bongkahan batu es orang yg ente himbau adalah...benci tetap benci,bodoh tetap bodoh,pintar jadi bodoh,baik jadi jahat terjebak di dalam kejahatannya karena kekuasaan dan duit," tulis akun @adisqurano2.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler