MANTRA SUKABUMI - Mantan Caleg PDIP Harun Masiku menjadi buronan KPK setelah dirinya melakukan suap terhadap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Kasus Suap Harun Masiku kembali mencuat setelah ada pengakuan dari penyidik KPK yang tidak lolos TWK Harun Al-Rasyid bahwa buronan KPK tersebut masih berada di Indonesia.
Tokoh Papua Christ Wamea berpendapat bahwa hilangnya atau sulit bagi KPK mengungkap kasus Harun Masiku karena ada kedekatan dengan Sekretaris PDIP Hasto Kristiyanto.
Hal itu disampaikan langsung oleh Crist Wamea melalui akun Twitter milik pribadinya pada Jumat.
"Pantasan Harun Masiku sahabat Hasto tdk pernah ditemukan," kata Crist Wamea, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @PutraWadapi pada Jumat, 4 Juni 2021.
Sebelumnya hal ini juga ditanggapi oleh Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief dan turut memberikan komentar terkait Harun Masiku.
Menurut Ali Syarief, Harun Masiku adalah pokok persoalan yang menyebabkan 75 pegawai KPK di nonaktifkan.
"Diantara 50 pegawai KPK yg tidak lulus TWK, ada yg tahu dimana keberadaan Harun Masiku. HM adalah sosok kunci yg bisa menentukan keberadaan nasib sebuah Partai," kata Ali.
Menurutnya, Harun Masiku sebagai kunci persoalan yang bisa menentukan baik buruknya keberadaan partai tersebut.
"Karena aliran dananya yg diterima oleh partai tsb, akan menjadi bukti Partai itu hrs dibubarkan. Jd itu pokok soalanya," pungkasnya.
Pernyataan Ali menuai ragam komentar dari Netizen yang sependapat dengannya.
Salah satu Netizen mengatakan keberadaan Harun Masiku mengingatkan kembali akan partai dan kasus yang menjeratnya.
"Ingat HARUN MASIKU kok ingat PDIP ya? Partai paling BERSIH dari KORUPSI menurut hasil SURVEY...Itu yang buat Survey Manusia atau Monyet ya? Kalau Monyet ya mungkinlah begitu hasilnya...Cocok kira2 koko @yunartowijaya," tulis akun @amiralv.***