Usulkan Lockdown, Zubairi Djoerban: Lakukan Segera Sebelum Terlambat, Situasi Bisa Berubah jadi Mengerikan

18 Juni 2021, 18:21 WIB
Ilustrasi lockdown total /Pexels

MANTRA SUKABUMI - Ketua Dewan Pertimbangan PB IDI, Zubairi Djoerban mengusulkan agar Indonesia segera terapkan lockdown.

Hal tersebut disampaikan Zubairi Djoerban menanggapi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini. Ia khawatir situasi akan berubah menjadi mengerikan jika telat mengambil langkah.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi-Onkologi (Kanker) itu meminta seluruh perjalanan tidak penting dan liburan harus segera dihentikan.

Baca Juga: Tidak Ada Cuti Hari Raya Natal, Pemerintah Resmi Ubah Hari Libur dan Cuti Bersama Tahun 2021

Baca Juga: Netizen Sindir Jabatan untuk Ferdinand: Ade Armando Jujur Minta Komisaris, Kau Minta Apa?

"Saya kembali ulangi saran saya: lockdown. Semua liburan dan perjalanan tidak penting harus dihentikan sejenak. Apalagi mempertimbangkan sekolah tatap muka dibuka kembali. Jangan dulu. Lakukan lockdown sebelum telat. Situasi bisa berubah jadi mengerikan," tulisnya di akun Twitter dikutip mantrasukabumi.com pada Jumat, 18 Juni 2021.

Zubairi Djoerban mengakui jika kebijakan lockdown tidak populer di Indonesia, namun kebijakan itu diterapkan beberapa negara dan efektif.

Dirinya memberikan contoh India yang sempat terjadi lonjakan mengerikan hingga 400 ribu kasus per hari turun menjadi 70 ribu.

Karena itulah lanjut Zubairi, pandemi Covid-19 ini akan sulit terkendali jika jarak sosial ekstrem tidak dilakukan.

Baca Juga: Ferdinand Desak Polri Buka Identitas Perusahaan di Pelabuhan Tanjung Priok yang Terlibat Pungli

"Meski tak populer di Indonesia, namun kebijakan lockdown terbukti efektif di beberapa negara. Sebut saja di India, yang dari 400 ribu kasus per hari, turun menjadi 70 ribu. Saya rasa, pandemi akan sulit terkendali jika jarak sosial ekstrem tidak dipraktikkan," lanjutnya.

Zubairi juga menegaskan alasan kebijakan lockdown mesti diambil pemerintah yakni karena pandemi Covid-19 sedang serius sehingga dibutuhkan pembatasan pergerakan.

Selain itu, rumah sakit yang penuh, kasus melonjak, tenaga kesehatan dan medis banyak yang terpapar juga menjadi alasan lockdown haru segera diterapkan.

"Kenapa harus lockdown?
Karena pandemi Covid-19 sedang serius. Kita butuh banget pembatasan pergerakan masyarakat," bebernya.

"Saat ini kan rumah sakit penuh, kasus melonjak, beberapa tenaga kesehatan dan medis telah terinfeksi--yang bisa menyebabkan kualitas layanan menurun," pungkasnya.***

Editor: Andriana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler