MANTRA SUKABUMI - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mendesak kepolisian republik indonesia (polri) membuka identitas perusahaan di Tanjung Priok yang terlibat pungutan liar atau pungli.
Hal itu disampaikan Ferdinand melalui akun Twitternya. Ia mengatakan aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok dikelola oleh swasta dan Pelindo 2.
Selain itu, di Pelabuhan itu juga dikelola oleh lima perusahaan, sehingga dirinya mendesak Polri membuka identitas perusahaan itu.
"Pelabuhan Tanjung Priok ini aktivitasnya sekitar 60% dikelola swasta dan 40% nya diurus Pelindo 2," tulis Ferdinand.
Pelabuhan Tanjung Priok ini aktivitasnya sekitar 60% dikelola swasta dan 40% nya diurus Pelindo 2. Disana ada 5 perusahaan yg mengelola maka ketika Polisi menangkap pelaku pungli sebaiknya diungkap dari perusahaan apa dan diwilayah kerja perusahaan apa.https://t.co/5SFiD6Al6Y— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) June 18, 2021
"Disana ada 5 perusahaan yg mengelola maka ketika Polisi menangkap pelaku pungli sebaiknya diungkap dari perusahaan apa dan di wilayah kerja perusahaan apa," lanjutnya.
Seperti diketahui, Pelabuhan Tanjung Priok menjadi sorotan setelah Presiden melakukan kunjungan dan menerima keluhan para sopir.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Serang Anies Baswedan Soal Stadion Bola: Ini Pemimpin Tak Miliki Nurani