Akui Penggagas Komunitas Jokowi-Prabowo, M Qodari: Agar Tidak Ada Polarisasi pada 2024

20 Juni 2021, 05:24 WIB
M Qodari /Tangkapan Layar YouTube Najwa Shihab/Warta Sambas Raya

MANTRA SUKABUMI - Kelompok yang mengatasnaman diri Komunitas Jokowi-Prabowo 2024 atau disingkat Jokpro muncul di tengah ramainya bursa kandidat Pilpres 2024.

Penasihat Jokpro M Qodari yang juga dikenal sebagai Direktur Eksekutif Indobarometer ini mengakui dirinya adalah penggagasnya.

Alasan M Qodari membuat komunitas Jokowi-Prabowo, agar tidak terjadi polarisasi masyarakat seperti di Pilpres 2019.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

"Pengagas pertama saya, karena saya melihat masalah polarisasi di tahun 2024," ujar M Qodari seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun instagram @undercover.id pada 20 Juni 2021.

Hal tersebut kecenderungannya akan semakin menguat, lebih kuat dibandingkan 2014 dan 2019.

Solusinya menggabungkan dua tokoh merupakan representasi terkuat masyarakat Indonesia yaitu Prabowo dan Jokowi.

M Qodari menyebut, gagasan Jokpro ini mendapatkan respons positif dari salah satu komunitas simpatisan Jokowi yang beranggotakan Baron Danardono. Kini Baron menjadi ketua komunitas Jokpro 2024 ini.

Kemudian gagasan tersebut juga resonansi dengan kalangan muda aktivis muda di antaranya Timothy Ivan alumnus fakultas hukum Unika Atmajaya Jogja.

"jaringan mahasiswa yang ngundang saya berbicara di kampus mereka dan hasil konsolidasinya terbentuk organisasi Jokpro 2024 ini," ungkap M Qodari.

M Qodari lalu berbicara soal masa jabatan Presiden Jokowi tiga periode.

Baca Juga: Hapus Libur Natal Serta Geser Tahun Baru dan Maulid Nabi, Berikut Kalender Libur Nasional dan Cuti Bersama

Menurut M Qodari penolakan Jokowi terhadap masa jabatan tiga periode hanya normatif saja lantaran saat ini undang-undang dasar mengatur dua periode.

Tetapi, lanjut dia, jika undang-undang dasarnya berubah menjadi tiga periode masa jabatan presiden, maka Jokowi tidak akan bisa menolak.

"Apalagi kalau partai partai politik termasuk PDIP meminta beliau lagi untuk maju dan kalau bicara PDI Perjuangan hemat saya PDIP kalau mau menang lagi tahun 2024 lebih aman dan pasti jika Pak Jokowi yang maju ketimbang simulasi dan kombinasi lainnya," kata dia.

M Qodari menambahkan, fokusnya saat ini ialah adalah komunikasi kepada masyarakat Indonesia seluas-luasnya.

dari pada membuka komunikasi atau koordinasi dengan parpol pro Jokowi.

Dirinya percaya bila gagasan ini diketahui masyarakat maka kecenderungan mendukungnya akan sangat besar.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler