MANTRA SUKABUMI - Tak banyak yang tahu ada seorang dokter yang berhasil sembuhkan semua pasien Covid-nya.
Pasien yang terpapar Covid-19 masih sangat mungkin untuk disembuhkan jika penanganannya dilakukan dengan cepat dan tepat.
Seperti halnya yang dilakukan dokter ini yang berhasil menyembuhkan semua pasien Covid-19 yang ia tangani, dan rahasianya dapat dilakukan di rumah.
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
dr Samira Farahnaz mengungkapkan ia telah berhasil menemukan treatment (metode) yang berhasil menyembuhkan hampir ratusan pasien Covid-19 dengan tingkat kesembuhan 100 persen.
Seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video dikanal Youtube moeslimchoice tv “Tidak bermaksud sombong dan meremehkan ya.. Bagi saya, Covid-19 adalah penyakit biasa yang untuk menghadapinya dengan menyiapkan imun yang kuat."
"Saya sendiri sudah dua kali terkena Covid-19. Ayah dan Ibu saya juga penyintas. Bahkan waktu mereka terkena Covid saya menangani mereka hanya dengan mengenakan masker tanpa menggunakan APD,” katanya dalam seminar Webinar yang gelar oleh Indonesian Islamic Business Forum (IIBF), Minggu malam 1 Agustus 2021.
Lebih lanjut dr. Samira mengungkapkan bahwa treatmen yang ia temukan dan dilakukannya terhadap puluhan penderita Covid-19 yang telah berhasil disembuhnya selama ini.
dr. Samira katakan sesungguhnya treatmen ini tidak bertentangan dengan rumah sakit atau dunia kesehatan.
Hanya saja, dr. Samira terangkan, dirinya lebih mengandalkan vitamin dan herbal untuk menyembuhkan para pasiennya dibandingkan dengan obat-obat yang selama ini digunakan pihak rumah sakit.
Treatment ini juga bisa dilakukan secara mandiri atau di rumah pasien Covid-19.
Dengan treatment yang dilakukan oleh dr. Samirah, pasien dapat terhindar dari komplikasi obat yang selama ini justru dapat menyebabkan memperparah kondisi pasien Covid-19.
Baca Juga: Bolehkan Berhubungan Seks Setelah Divaksin Covid-19? Simak Penjelasan Dokter Boyke
Hal itu dapat menyebabkan dampak buruk bagi pasien dan yang paling buruk pasien bisa meninggal dunia atau menyebabkan pasien akan mengidap penyakit lainnya jika mereka sembuh.
-Pemberian Lansopranzole 30 mg dilanjutkan infus RI 500 ml dengan 10G vitamin C dengan Neurobion, Grojog , habis dalam 1.5 jam. Dilanjut dengan RI plus vit C 10G Plus Neurobion habis dalam 6 jam.
dr. Samira ambil Thiamine dari Neurobion karena saya tidak memiliki Thiamine Ampoule.
Jadi ia memasukan Neurobion saja sehingga target Thiamine 400 mg perhari tercapai.
-Infus Methylpredinosolon 500 mg dalam Nacl 100 ml, habis dalam 30 menit.
- Injeksi Vitamin D 300.000 IU im di boki.
- Infus resfar dalam larutan NACL 100 ml habis dalam 1 jam per oral.
- Vit C 100 mg non acidic 2x1.
- Esomerprozal 3x1.
- Asam Meonamat 3x1.
- Madu 3x1 Sdm.
- Vit D 5000 IU 2x1.
- Rivaroxaban 10 mg 1x1.
- Habbatussauda 3x2 kapsul atau yang cair dengan dosis 3x1 Sdm.
- Neuralgin Forte 3x1 Tab.
- Omeprazole 3x1 Tab.
- Terapi Simptomatik yang misal ada diare bisa minum Imodium.
- Kuldon 3x2 sachet.
Dan jika diperlukan, dr. Samira juga memberikan obat golongan Diazepan atau Alprazolan seperti analsik untuk membantu menurunkan nyeri kepala, dan rasa cemas atau takut pasien. Obat ini hanya untuk 2-3 hari saja.
Baca Juga: Sah atau Tidak Akad Nikah Tanpa Berjabat Tangan Karena Covid-19? Begini Penjelasan Buya Yahya
Hari kedua dan ketiga sanitasi naik menjadi Sp02 85 88, KU pasien membaik, nyeri berkurang tetapi belum nafsu makan.
Kemudian, pasien mampu tidur pulas karena sebelumnya sudah 2 hari tidak bisa tidur.
Treatment hari kedua dan hari ketiga sama.
Hari ketiga dan keempat sudah tidak menggunakan Kartiko dan resfar.
Sementara obat-obat parenteral tetap. Semua keluhan sudah hilang hanya tinggal lemas. Nafsu makan sudah mulai muncul.
Dan hari Kelima terakhir penggunaan infus vitamin C dosis tinggi, hanya dilanjutkan per oral dengan Sp02 95 98.
dr. Samira sudah lepas observasi dan 2 Minggu pasien sudah beraktivitas secara normal.***