MANTRA SUKABUMI - Akademisi sekaligus filsuf, Rocky Gerung, kerap menyuarakan kritikannya atas kondisi politik di Tanah Air dan terkenal dengan konsep 'akal sehat'.
Baik melalui kanal YouTube pribadinya maupun diundang sebagai narasumber, Rocky Gerung kerap menyampaikan pendapatnya soal kinerja pemerintahan.
Rocky Gerung melontarkan istilah 'akal sehat' yang merupakan sindiran bagi pemerintahan saat ini.
"Kan saya sudah menjadi presiden akal sehat, jadi capaian tertinggi. Karena tanpa mencalonkan secara aklamasi sebagai presiden akal sehat," ujarnya, seperti dikutip dari sesi Q&A GeoLive.
Namun, masih banyak belum tahu perihal profil dan biodata Rocky Gerung.
Berikut dirangkum Mantrasukabumi.com dari berbagai sumber perihal profil dan biodata Rocky Gerung.
Pria yang lahir pada 20 Januari 1959 ini berasal dari Manado, Sulawesi Utara.
Rocky Gerung memulai karir dan pendidikannya dari Universitas Indonesia (UI).
Pada tahun 1979, dia berkuliah di UI dengan masuk ke Fakultas Ilmu Sosial. Bidang yang menjadi fokusnya adalah Hubungan Internasional (HI).
Selama menjadi mahasiswa UI, dia aktif dan dekat dengan para aktivis, mengingat memang latar belakang jurusannya berkaitan.
Pascalulus, Rocky Gerung sempat mengajar di UI, tepatnya di Departemen Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
Oleh karena itulah, kemampuannya di bidang Filsafat ini membuatnya kerap disebut sebagai filsuf.
Pemikiran Rocky Gerung banyak dihargai oleh berbagai pihak.
Misalnya saja, dia bersama Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid dan Azyumardi Azra mendirikan Setara Institute.
Lembaga swadaya masyarakat ini merupakan wadah untuk melakukan penelitian dan advokasi soal demokrasi, kebebasan politik, serta hak asasi manusia.
Rocky Gerung kemudian aktif menulis di Jurnal Perempuan, terbitan ilmiah yang dikelola Yayasan Jurnal Perempuan, yang mengkaji filsafat feminisme.
Namanya pertama kali mulai dikenal luas saat hadir di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) dan mengkritik pemerintah.
Kini, Rocky Gerung aktif di kanal YouTube-nya dan kerap mendiskusikan isu-isu politik dan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh lain.***