Sejarah Singkat Lombok Nusa Tengga Barat, Jadi Tuan Rumah Moto GP 2022 di Sirkuit Mandalika

10 Februari 2022, 11:10 WIB
Sejarah Singkat Lombok Nusa Tengga Barat, Jadi Tuan Rumah Moto GP 2022 di Sirkuit Mandalika /*/mantrapandeglang.com/Pixabay/Raw_Image6 / 84 images

MANTRA SUKABUMI - Lombok Nusa Tengga Barat kini telah menjadi sorotan dunia, khususnya pecinta balap Moto GP.

Sirkuit Mandalika yang berada di Lombok adalah penyebab mata dunia tertuju, yang menjadi tuan rumah balapan Moto GP 2022.

Karena para pembalap dunia Moto GP akan turut berlaga dan menjajal sirkuit Mandalika yang mempunyai trek utama sepanjang 4,32 kilometer.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pemerintah Lanjutkan Insentif Pajak pada Sektor Perumahan pada 2022

Sebelumnya ajang balap sepeda motor World Superbike pernah berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok pada akhir 2021 lalu.

Ajang World Superbike dan MotoGP merupakan kebangkitan nama Indonesia setelah 24 tahun absen dalam ajang balapan bergengsi.

Indonesia pernah menjadi tuan rumah balap Moto GP pada 1997 di Sirkuit Sentul, Jawa Barat.

Nama sirkuit Mandalika diambil dari nama tokoh legenda Suku Sasak yakni Putri Mandalika.

Kawasan Sirkuit Mandalika yang mempunyai pemandangan indah juga dikelilingi destinasi wisata populer di Lombok.

Berikut sejarah singkat Lombok Nusa Tenggara Barat, dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber.

Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq.

Namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera.

Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok.

Baca Juga: Biodata Hashim Djojohadikusumo, Adik Prabowo Subianto yang Bantah Kecipratan Jatah Proyek Ibukota Baru

Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu.

Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.

Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357.

Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang.

Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan misalnya Istana Cakranegara di Ampenan.

Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia atau Hindia Belanda yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang.

Namun, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.

Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur.

Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.***

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler